Suara.com - Setelah majelis zikirnya di serang kelompok anarkis, Ustad Arifin Ilham berdiam diri di rumah. Penyerangan itu terjadi di Perkampungan Majelis Az Zikra yang terletak di Sentul, Bogor, Jawa Barat
Menurut asistennya, Arifin Ilham tengah berada di rumahnya di kawasan Depok Jawa Barat. Kata asistennya yang tidak ingin disebutkan namanya itu, Arifin Ilham menyiapkan tim untuk menjelaskan kronologi penyerangan itu.
"Bapak ada di rumah. (Seperti apa penyerangan itu?) Tidak bisa saya jelaskan, karena sudah ada tim," jelas pria itu saat dihubungi suara.com, Kamis (12/2/2014).
Sebelumnya, Perkampungan Majelis Az Zikra yang terletak di Sentul, Bogor, Jawa Barat, dikabarkan telah diserbu sekelompok orang pada Rabu (11/2/2015) malam.
Informasi ini disampaikan oleh pemimpin Majelis Az Zikra Ustadz Arifin Ilham melalui akun Facebook-nya. Ustadz Arifin mengatakan kelompok warga itu menganiaya dan menculik penegak Syariah Az Zikra, Faisal.
"Gerombolan sekitar 30 orang itu marah karena majleis Az Zikra menolak faham Syiah dan minta spanduk penolakan atas faham sesat Syiah diturunkan," tulis Ustadz Arifin.
"Kami minta aparat menahan gerombolan itu atas delik penyerbuan, penganiayaan dan penculikan sahabat kami tercinta. Kami minta proses hukum tegas atas gerombolan itu, dan sekarang gerombolan itu dibawa ke Polres Bogor," Ustadz Arifin menambahkan.
"Sungguh ironi, terlalu nekat masuk ke kampung orang dengan gaya preman. Insya Allah kami taat hukum, kami tidak akan balas tindakan yang sama seperti gerombolan itu, kami umat Rasulullah yang sangat menyintai Rasulullah, keluarga Rasulullah dan para sahabat Rasulullah," tambah Ustadz Arifin.
Ustadz Arifin menegaskan dalam tulisannya bahwa ia dan pendukungnya tidak akan anarkis.
"Kami taat hukum, kami hanya minta pimpinan dan gerombolan itu ditindak tegas secara hukum. Ingat, kalau tidak ada tindakan hukum yang kami percayakan kepada aparat hukum. Kami nyatakan jihad perang terhadap gerombolan itu," kata Ustadz Arifin.
Di akun Facebook-nya Ustadz Arifin juga mengunggah foto orang yang disebutnya mengaku sebagai kelompok warga itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid