Suara.com - Ketua Komisi V DPR Fery Djemi Francis mengatakan Komisi V sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura terkait penerbangan pesawat Lion Air yang mengalami delay sejak Rabu (18/2/2015) hingga Jumat (20/2/2015).
"Kita minta kronologis berkaitan dengan penundaan itu," kata Fery di DPR, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Fery menambahkan laporan awal yang didapat Komisi VI dari Dirjen Perhubungan Udara menyebutkan bahwa pada 13 Februari 2015 terdapat tiga pesawat Lion Air yang rusak sehingga mengganggu jadwal penerbangan Lion Air. Kemudian, pada 18 Februari 2015, ada tiga pesawat lagi yang rusak. Berarti ada enam pesawat yang tidak bisa beroperasi sehingga mengganggu 140 jadwal penerbangan.
Tapi, Komisi V mendapat informasi juga bahwa Lion Air memiliki delapan pesawat cadangan. Itu sebabnya, Komisi V mempertanyakan kenapa pesawat cadangan tidak digunakan untuk mengisi jadwal enam pesawat yang tidak beroperasi tadi.
"Kita minta Kemenhub dalami kasus ini supaya tidak terjadi lagi," kata dia.
Komisi V juga minta Lion Air bertanggungjawab atas kasus yang telah merugikan hak calon penumpang.
"Langkah Kemenhub, pertama dukungan Angkasa Pura II untuk menyediakan refund tiket penumpang. Kedua, Garuda siap beri bantuan dalam rangka membantu penerbangan yang tertunda. Selama masa ini, Kemenhub dibantu oleh TNI dan Polri," Fery menambahkan.
Sesuai dengan peraturan UU tentang maskapai penerbangan, kata Fery, bila layanan pesawat terlambat empat jam, calon penumpang harus diberi makan, bila terlambat enam jam diberi penginapan dan dibantu pindah pesawat terbang.
"Tapi ini kan yang kita dapat infonya, tidak ada kepastian dan tidak ada info apa-apa pada penumpang dan ini yang bikin gaduh," kata politisi Gerindra.
Fery menambahkan Komisi V juga mempertimbangkan untuk membentuk Panitia Kerja atas kasus Lion Air. Sebab, kata Fery, Lion Air merupakan maskapai yang kerap delay.
"Lion sering mengalami keterlambatan dan panja akan mendalami itu. Karena saat ini lagi masa reses. Kita lihat apakah panja di waktu reses atau setelah masa reses untuk panggil pihak Lion Air," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG