Deudeuh Alfisahrin [twitter@tataa_chubby]
Saat ini, penyidik Polda Metro Jaya masih memeriksa secara intensif terhadap lelaki berinisial RS, tersangka pembunuh Deudeuh Alfisahrin (29). Keterangan tersangka akan menguak misteri pembunuhan terhadap janda beranak satu itu.
Dari pemeriksaan sementara yang diperoleh penyidik, ada tiga pengakuan RS yang mengagetkan.
Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan mengatakan, pengakuan pertama tersangka ialah ia membunuh secara spontan.
"Pengakuan sementara tersangka membunuh korban tidak direncanakan," katanya.
Pengakuan kedua yang mengejutkan ialah ia membunuh lantaran hal sepele. Ia tersinggung karena saat berada di kamar, Deudeuh bilang badan RS bau.
"Tersangka sakit hati karena disebut bau badan," kata Herry.
Pengakuan ketiga setelah tersinggung RS melakukan kekerasan yang berakibat fatal.
Deudeh yang ketika itu dalam keadaan tanpa busana, bagian lehernya dijerat menggunakan kabel alat pengering rambut, lalu mulutnya disumpal kaos kaki warna hitam sampai sesak nafas dan akhirnya tewas.
Deudeuh yang di akun Twitternya dikenal dengan nama @Tataa_chubby itu ditemukan tak bernyawa di dalam kamar pada Sabtu (11/4/2015) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat ditemukan, pintu kamarnya dikunci dari luar.
Dari pemeriksaan sementara yang diperoleh penyidik, ada tiga pengakuan RS yang mengagetkan.
Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan mengatakan, pengakuan pertama tersangka ialah ia membunuh secara spontan.
"Pengakuan sementara tersangka membunuh korban tidak direncanakan," katanya.
Pengakuan kedua yang mengejutkan ialah ia membunuh lantaran hal sepele. Ia tersinggung karena saat berada di kamar, Deudeuh bilang badan RS bau.
"Tersangka sakit hati karena disebut bau badan," kata Herry.
Pengakuan ketiga setelah tersinggung RS melakukan kekerasan yang berakibat fatal.
Deudeh yang ketika itu dalam keadaan tanpa busana, bagian lehernya dijerat menggunakan kabel alat pengering rambut, lalu mulutnya disumpal kaos kaki warna hitam sampai sesak nafas dan akhirnya tewas.
Deudeuh yang di akun Twitternya dikenal dengan nama @Tataa_chubby itu ditemukan tak bernyawa di dalam kamar pada Sabtu (11/4/2015) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat ditemukan, pintu kamarnya dikunci dari luar.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan