Suara.com - Setelah dilantik pada 19 November 2014 lalu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyadari bahwa selama enam bulan menjabat Gubernur DKI Jakarta dirinya belum mampu menjawab pertanyaan masyarakat. Terutama salah satu pertanyaan pentingnya adalah untuk membebaskan DKI dari kemacetan dan memiliki transportasi massal yang memadai.
"Kalau dari sisi transportasi umum, pasti (masyarakat) nggak puas. Karena apa? (Karena) Kami gagal beli," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Lebih jauh, Ahok mengatakan bahwa dirinya lebih memilih dimaki warga Jakarta karena Pemprov DKI belum juga memiliki bus baru. Itu juga menurutnya akibat ulah mantan anak buahnya di Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang sebelumnya sembarangan memilih bus.
"Saya bilang, Anda mau dimaki-maki orang Jakarta karena nggak ada bus, atau harus beli lagi bus dari negeri Tiongkok? Saya pilih dimaki orang. Itu putusannya," tegas Ahok.
"Jadi, (saya) pilih dimaki orang daripada saya harus terpaksa beli bus dari Tiongkok yang nggak jelas mereknya. Iya dong. Sekarang kalau terbakar, saya (juga) yang dimaki orang. Jadi itu yang terjadi di Jakarta. Jadi proses ternyata. Sekarang udah masuk penjara juga, diproses hukum kan, kepala dinasnya," jelas Ahok.
Akibat ulah Udar Pristono yang ketika itu menjadi Kepala Dinas Perhubungan DKI dan kini statusnya menjadi tersangka kasus korupsi bus TransJakarta tersebut, Ahok merasa Pemprov DKI dan masyarakat Jakarta telah dirugikan. Itu lantaran Pemprov DKI saat itu sempat membeli bus-bus yang menurutnya tidak jelas mereknya.
"Ya, sudah kejadian. Sebuah barang bisa terbakar, (kita) bisa apa. Nah, kalau saya cuman mau cari popularitas, gampang aja. Beli aja bus Tiongkok, yang penting 2017 selamat. Tapi habis terpilih lagi, orang puas, terbakar misalnya atau rusak? Kalau saya sih nggak mau. Lebih baik marahin saya, tapi datang bus yang terbaik," papar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun lantas meminta warga Jakarta untuk bersabar. Dijelaskan Ahok, dirinya beserta Wagub Djarot Saiful Hidayat sudah bertekad akan mewujudkan Jakarta Baru, namun itu memerlukan waktu yang tidak singkat.
"Butuh waktulah. Mengubah orang itu susah. Mengubah mental maling itu susah, dan ini mesti diubah," tutup Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari