Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat mengusulkan dana aspirasi daerah pemilihan sebesar Rp15-20 miliar masuk ke Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2016.
"Jadi nanti ada misalnya pembangunan fasilitas umum, misalnya perbaikan selokan, jalan, dan lain-lain. Dan, ini juga diamanatkan dalam UU MD3 karena kita disumpah untuk memperjuangkan aspirasi daerah," kata Ketua Badan Anggaran Ahmadi Noor Supit, Selasa (9/6/2015).
Supit menjelaskan pada Juni 2015, anggota DPR mulai menampung aspirasi di daerah pemilihan masing-masing, di mana setiap anggota dewan akan menerima laporan dari masyarakat terkait dengan pembangunan, kemudian memperjuangkannya.
Mekanismenya, kata dia, pemerintah daerah dengan musyawarah perencanaan pembangunan mengusulkan program pembangunan fasilitas untuk masyarakat, lalu dilaporkan ke anggota dewan.
Selanjutnya, anggota dewan mengusulkan lagi agar masuk ke dana aspirasi.
Setelah dana aspirasi cair, akan dimasukkan ke APBD pemerintah yang mengusulkan program.
"Jadi berdasarkan usulan daerah, diusulkan daerah untuk program Dapil. Anggota hanya punya hak untuk mengusulkan. Operasional lewat Pemda. Dana ini akan masuk ke APBD di daerah," paparnya.
Dengan mekanisme seperti itu, Supit yakin penyelewengan penggunaan anggaran dapat dicegah.
"Jadi tidak ada sepeserpun yang dipegang anggota. Hanya sampaikan aspirasi," katanya.
Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novanto menilai dana dapil merupakan kewajiban bagi anggota DPR.
"Jadi program-program itu berkaitan dengan untuk kepentingan masyarakat yang ada di desa-desa," kata Setya.
Tapi, kata Setya, dana aspirasi sekarang masih dibahas DPR dan pemerintah.
"Ya tentu semuanya kita sesuaikan dengan situasi-situasi yang ada, dan ini sedang pembahasan, dan hari ini kita akan liat perkembangannya. Kita lihat kepada seluruh fraksi-fraksi yang ada, dan seluruh komisi yang terkait nanti kita lihat hasilnya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!