Suara.com - Pengamat Politik dari Populi Center, Nico Harjanto, menyebut penyebutan nama dana aspirasi menjadi Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP), hanya dianggap sebagai akal-akalan anggota DPR saja.
Dia berpendapat tujuan utama dari usulan dana tersebut adalah hanya untuk kepentingan politik anggota DPR tersebut untuk menutup utang politik saat Pemilu.
"Walaupun mereka bilang itu adalah dana aspirasi, itu sebenarnya dana untuk kepentingan politik mereka, sebab mereka memiliki banyak utangnya, baik itu financial dan juga utang politik," kata Nico di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).
Oleh karena itu, pendiri lembaga Survey Populi Center tersebut mendesak pemerintah agar tegas dan tidak memberi peluang kepada DPR.
Dia pun menyarankan agar DPR sebagai Legislator harus kembali kepada fungsinya membuat Undang-undang dan pengawasan.
"Saya kira legislatif itu harus kembali ke fungsinya. Dan untuk itu pemerintah harus tegas untuk tidak memberi peluang kepada DPR, harus tegas menolak, biarkan DPR untuk krmbali ke fungsinya," katanya.
Ketua Persepi ini juga menjelaskanm bahwa usulan dana aspirasi tersebut akan sangat rentan dengan manipulasi terhadap keuangan negara. Pasalnya, dia menilai partai politik yang belum independen saat ini sangat mendukung peluang manipulasi tersebut.
"Parpol kita saat ini tidak independen, sehingga sangat rentan untuk memanipulasi keuangan negara," tutup Nico.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global