Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyampaikan kepriharinan atas jatuhnya Pesawat Hercules C-130 di Kawasan Padang Bulan Mendan, Rabu (30/6/2015). Dia juga menyindir program Presiden Joko Widodo.
Djarot menjelaskan musibah itu terjadi lantaran pemerintah kurang merawat alutsista yang dimiliki TNI. Djarot berharap pemerintah bisa membeli Hercules yang usianya tidak terlalu tua.
"Bukan hanya perawatan, kita harus pembelian. Bayangin saja (hercules yang jatuh) dari buatan tahun 1964," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Kata Djarot, sebagai negara besar, Indonesia semestinya bisa memperbarui peralatan perangnya. Di sisi lain Jokowi pernah menyatakan Indonesia menargerkan sebagai poros maritim dunia.
"Ya harusnya pembelian dong. Ini negara besar, kepulauan. Apalagi kepulauan yang kuat harus AU sama AL. Kapal selam kita berapa? Terus pesawat besar kaya hercules itu berapa? Beli tahun berapa? Pada saat Bung Karno semua (belinya)," jelas Djarot.
"Dirawat seperti apapun juga rawan kalau usianya segitu. Jadi kita harus mulai berfikir, katanya kita orientasinya sebagai poros maritim dunia dan bikin tol laut, ya nggak?" tambah Djarot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas