Suara.com - Menurut Dwi, Riri adalah sosok prajurit yang rendah hati dan memiliki ketekunanan, ulet, serta berdedikasi juang tinggi dan pantang menyerah.
Pilot pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara (A) yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Kapten (Pnb) Sandy Permana, merupakan salah satu pilot berprestasi yang dimiliki TNI AU.
Kadispenau Marsma TNI Dwi Badarmanto, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (1/7/2015), menyebutkan bahwa Kapten Pnb Sandy Permana, alumnus AAU tahun 2005, merupakan salah satu pilot berprestasi yang dimiliki TNI AU.
Ketika mengikuti pendidikan Sekkau (Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara) angkatan ke-97, menurut keterangan Kadispenau pula, almarhum Sandy menjadi siswa lulusan terbaik. Prestasi itu disematkan kepadanya pada penutupan pendidikan di Gedung Pramansala Ksatrian Sekkau Halim Perdanakusuma, Jakarta, 15 Juni 2015 lalu.
Dengan prestasi yang didapatkannya, Dankodikau pun memberikan piagam penghargaan dan ucapan selamat kepada Kapten Pnb Sandy Permana. Selain menjadi siswa terbaik Pasis Sekkau, Sandy juga merupakan Ketua Senat Pasis Sekkau Angkatan ke-97. Sehari-harinya, dia bertugas di Skadron Udara 32 Lanud Abdul Rahman Saleh Malang.
Beberapa waktu yang lalu, kata Dwi lagi, Kapten Pnb Sandy juga turut menerbangkan ratusan prajurit Batalyon 133/YS Padang dalam melaksanakan tugas pengamanan daerah perbatasan di Papua. Bahkan pada waktu tersebut, ia sempat melakukan 'fly pass' terbang rendah dengan pesawat C-130 Hercules-nya, dan memberikan salam untuk keluarga di atas Markas Batalyon 133/YS.
Sedangkan untuk Kapten Nav Riri Setiawan, seperti disampaikan Dwi, tercatat sebagai alumnus AAU-2006 yang dalam misi penerbangan bertugas sebagai navigator. Riri merupakan putra kelahiran Batu Sangkar, Sumatera Barat.
Menurut Dwi, Riri adalah sosok prajurit yang rendah hati dan memiliki ketekunan, ulet, serta berdedikasi juang tinggi dan pantang menyerah. Dia dikenal mampu menjadi inspirasi maupun teladan bagi anggotanya. Riri meninggalkan seorang istri seorang dokter bernama Mega Senja, serta dua anak bernama Arisa Nayla dan Naffa.
"TNI Angkatan Udara sangat kehilangan putra-putra terbaiknya yang gugur dalam melaksanakan tugas," ujar Dwi.
Daftar awak pesawat/crew Hercules A-1310:
Penerbang I: Kapten Pnb Sandy Permana
Penerbang II: Lettu Pnb Pandu Setiawan, Dian Sukma
Navigator: Kapten Nav Riri Setiawan
Juru Radio Udara: Serma Bambang H
Juru Mesin Udara: Peltu Ibnu Kohar, Pelda Andik S, Pelda Parijo
Loud Master: Peltu Ngaleman, Peltu Yahya K, Pelda Agus P, dan Prada Alvian
[Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional