Suara.com - Politisi PPP Ahmad Yani yang ikut lolos dalam seleksi tahap pertama capim KPK, mengabaikan penolakan terhadap dirinya dari lembaga anti korupsi.
Alih-alih ‘ngambek’, Yani malah mengucapkan terima kasih kepada para aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW).
"Saya berterima kasilah kepada masyarakat, tanggapan ICW yang meragukan saya, yang menolak saya, berarti itu bagus, itu kan mengingatkan saya bahwa tidak semua orang mendukung. Itu mengerem saya," kata Ahmad Yani di Gedung Pusdiklat Sekretariat Negara Jalan Gaharu Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015).
Lebih lanjut dia menjelaska, bahwa dirinya tetap akan mengikuti segala tahap yang sudah ditetapkan oleh Panitia seleksi Calon Pimpinan KPK periode 2015-2019.
Meskipun begitu, dia tetap mengaku sangat antusias dengan segala masukan dan bahkan aksi penolakan dari masyarakat sekalipun. Pasalnya, hal tersebut sangat bergantung pada perspektof setiap orang yang menilainya dari sisi mana saja.
"Kita lalui ajalah tahap demi tahap, seperti air mengalir saja. Saya respect betul, kalau ada orang yang menolak saya, itu tidak masalah bagi saya, itukan hidup, ada yang menolak ada yang terima, tetapi tergantung perspektif," katanya.
Meskipun menerima segala penolakan akan dirinya, karena dipandang kurang berintegritas, dirinya berpandangan bahwa untuk menilai seseorang terkait integritasnya sangatlah sulit.
Menurutnya tidak ada tolok ukurnya, pasalnya harus ditunjukkan dulu dalam ketika dirinya mampu menjalankan kewenangannya.
Seperti diketahui, nama Ahmad Yani mulai muncul ke permukaan saat Pansel mengumumkan 194 nama Capim KPK yang lolos seleksi tahap pertama dari 611 pendaftar.
Sebagai politisi PPP, keberadaan Ahmad Yani dalam daftar nama Capim KPK tentu sangat dicurigai, pasalnya saat ini KPK sedang menangani Kasus Korupsi Mantan Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali terkait dana penyelenggaraan haji tahun 2012-2013.
Dikhawatirkan dengan dilanjutkannya Ahmad Yani, apalagi kalau menjadi Pimpinan KPK, maka ada kemungkinan masalah Mantan bosnya mandeg alias tidak bakal dilanjutkan lagi.
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf