Suara.com - Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan negara yang akan membangun kereta cepat di Indonesia dengan rute Jakarta-Bandung.
"Memang sejak dua tahun lalu Jepang sudah kita minta studi. Kemudian juga Cina memiliki studi. Nanti kita akan cari yang terbaiklah," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Sejauh ini, Jepang dan Cina telah menyatakan minat berinvestasi membangun jaringan kereja cepat. Adapun Rusia telah menapaki pembangunan jaringan kereta di Pulau Kalimantan.
Siang tadi, Jusuf Kalla menerima kedatangan Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang, Hiroto Izumi, guna membahas pembangunan ekonomi, termasuk kereta cepat.
Menurut Jusuf Kalla, Izumi telah menyampaikan sejumlah penawaran yang menarik dalam pembangunan kereta cepat antara lain pembiayaan serta data-data pembangunan kereta cepat.
Jusuf Kalla menjelaskan kereta cepat akan digunakan untuk mengangkut penumpang dengan waktu tempuh sekitar 36 menit dari Jakarta-Bandung.
Sementara itu, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, mengatakan, Jepang menawarkan penggunaan kandungan domestik yang besar.
Wanandi mengatakan Izumi juga menawarkan alih teknologi kereta cepat kepada Indonesia.
Menurut dia, terdapat tiga negara yang menguasai teknologi kereta cepat secara baik yaitu Prancis, Jepang, dan Cina. Kereta cepat dan super cepat dimungkinkan karena teknologi pergerakan bukan konvensional, melainkan magnetic levetation, yang memanfaatkan medan magnet.
Teknologi ini dikembangkan dan terus disempurnakan serta diterapkan oleh Jerman mulai dasawarsa 1980-an.
Jaringan kereta api super cepat TGV di Prancis telah lama menerapkan itu yang mulus diintegrasikan dengan jaringan transportasi dalam kota (metro). Untuk menempuh jarak Kota Rouen di Provinsi Normandy dan Paris sejauh 340 kilometer (setara Jakarta-Cirebon), hanya diperlukan waktu sekitar 1,5 jam saja.
Seolah tidak ingin kecolongan, Jepang telah menghibahkan 15 juta dolar Amerika Serikat untuk studi kelayakan proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung pada masa pemerintahan Susilo Yudhoyono. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya