Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, akan menyelidiki adanya dugaan gerakan separatis pengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM), di balik peristiwa insiden Tolikara, Papua.
"Itu masih dalam penyelidikan," kata Gatot, usai menghadiri acara di rumah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Untuk saat ini, Gatot mengatakan bahwa situasi di Tolikara sudah kondusif. Anggota TNI, sambungnya, juga sudah diterjunkan guna melakukan karya bakti di lokasi yang saat ini mengalami kerusakan.
"Saat ini Tolikara sudah kondusif. (Anggota TNI) Sekarang sedang melakukan karya bakti di Tolikara," ujarnya.
Gatot menambahkan, seluruh antisipasi sudah dilakukan untuk mencegah rusaknya slogan bangsa ini yaitu Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya, saat ini kemajemukan di Indonesia harusnya dipelihara dengan baik, dan bukan malah saling menyinggung.
"Untuk itu, antisipasinya ya, kan kemajemukan ini sudah final. Harus benar-benar dipelihara," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak