Suara.com - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi menilai langkah polisi menetapkan satu dari 19 calon pimpinan KPK menjadi tersangka sebelum sudah tepat.
"Kalau kita tahu masalah-masalah di awal kan lebih bagus jadi kita tahu masalah di awal. Sehingga mengurangi konflik-konflik seperti cicak vs buaya (KPK vs Polri) dan lain-lain, setelah jadi komisioner lalu diproses, jadi ini langkah maju polisi. Sebelum betul-betul terpilih jadi komisioner, bermasalah ditetapkan tersangka, ini positif-positif saja menurut saya sih," ujar Adhie usai acara diskusi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2015).
"Jadi ini sudah bagus, jadi nggak bagus kalau setelah selesai (lolos capim) dijadikan tersangka dimunculkan. Kasus kemarin, sangat terlambat menersangkakan Samad dan Bambang Widjojanto. Kalau ini jadi proses seleksi lebih lengkap bagi capim KPK," Adhie menambahkan.
Setelah mengumumkan tersangka, Adhie berharap polisi menjelaskan proses hukum kepada publik.
"Sebab itu tugas kita civil society untuk mengawasi soal proses penegakan hukumnya, jadi kalau sudah tersangka, kita ikuti apakah betul-betul memiliki kesalahan-kesalahan melanggar UUD dan lain-lain. Ini harus kita ikuti agar clear, sehingga KPK jadi bersih, dan polisi menegakkan hukum dengan benar," ujarnya.
"Kalau polisi nggak kunjung menjelaskan proses ini, maka itu menyandera salah satu kandidat komisioner KPK," Adhie menambahkan.
Dia berharap polisi memproses kasus tersebut sesuai dengan koridor hukum.
Publik, katanya, juga harus mengevaluasi kinerja polisi dalam memproses kasus tersebut.
Tag
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri