Hingga Sabtu (5/9/2015) pukul 00.00 waktu Indonesia barat, tercatat sudah 29 calon haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci. Angka ini tercatat sejak kedatangan pada 21 Agustus sampai 4 September pukul 20.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Sabtu pukul 00.00 WIB. Sebanyak 15 orang di antaranya meninggal di Madinah.
"Hari ini dua jamaah meninggal di pemondokan di Madinah akibat penyakit jantung," kata Penghubung Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M Ramon Andrias, di Mekah, Arab Saudi, Jumat (5/9/2015).
Sedangkan pada Jumat (3/9/2015) empat jamaah meninggal di Mekah dua diantaranya meninggal dalam perjalanan dari Madinah ke Mekah, dan dua lainnya meninggal di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan RS Arab Saudi. Selain itu ada juga jamaah yang meninggal di Madinah akibat penyakit jantung di RS Arab Saudi.
"Sebagian besar jemaah meninggal karena penyakit jantung dan saluran pernafasan," kata Ramon.
Jamaah yang meninggal di Makkah, hari ini, Jumat, adalah Kamsidi bin Marjan Karsorejo (63 tahun) dari embarkasi Surabaya (SUB026) meninggal pukul 04.11 WAS dab Fachrur Rasyid Nasution bin Malim (63 tahun) dari embarkasi Medan (KNO011) meninggal pukul 08.30 WAS. Keduanya meninggal saat masih berada di pemondokan, di Madinah.
Sementara enam orang yang meninggal kemarin, Kamis (3/9) adalah Muhammad Ali bin Sakdin (60 tahun) dari embarkasi Batam (BTH007) karena penyakit jantung dan Mastuyo bin H Hamzainur Rahman (44) dari embarkasi Surabaya (SUB 07) karena masalah pernapasan. Keduanya meninggal di RS Arab Saudi.
Empat orang lainya meninggal di Makkah, dua diantaranya dalam perjalanan yaitu Nurdin bin Yahya (72 tahun) dari embarkasi Batam (BTH 001) karena penyakit jantung dan Sueb bin Muhammad Tahir (83 tahun) dari embarkasi Lombok (LOP 003) karena ada gangguan pada saluran pernafasan. Dua lainnya meninggal di BPHI yaitu Fahmi bin Muhammad Ihsan (75 tahun) dari embarkasi Padang (PDG 002) akibat penyakit jantung dan Dariman Maksib binti Maksip (48 tahun) dari embarkasi Padang (PDG 002) akibat penyakit jantung.
Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah PPIH Thafsin Alfarizi mengimbau agar di tengah udara panas Tanah Suci, jamaah mengurangi aktivitas yang tidak perlu, terutama di siang hari dan banyak mengonsumsi air putih.
"Jangan pakai baju tebal dan hindari sengatan matahari langsung, serta banyak minum air putih agar tidak dehidrasi," ujar Thafsin. (Antara)
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Survei Kepuasan Tinggi, Profesor LIPI Soroti Geng Solo dan Menteri 'Nilai Merah' di Kabinet Prabowo
-
Polisi Ungkap Alasan Tak Mau Gegabah Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Keluarga Korban Jadi Prioritas
-
Keracunan MBG Masih Terjadi, JPPI Catat Ribuan Orang Jadi Korban dalam Sepekan
-
Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Fakta Baru Kematian Siswa SMP Grobogan: Di-bully Lalu Diadu Duel, Tulang Tengkuk Patah
-
Awas Kejebak Macet! Proyek Galian Tutup Jalan Arjuna Selatan, Mobil Dialihkan ke Jalur Lain
-
BGN Latih 10 Ribu Petugas SPPG untuk Tekan Risiko KLB Keracunan Makanan
-
Istana Kaji Usulan DPR Naikkan Status Bulog jadi Kementerian
-
Diungkap KPK, 57,33 Persen Pegawai Lihat Pejabat Menyalahgunakan Anggaran untuk Kepentingan Pribadi