Suara.com - Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir akan menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli untuk membahas mafia token listri. Tudingan adanya mafia ini sempat dilempar Rizal.
"Jadi kami berencana akan bertemu Pak Rizal untuk duduk bersama membicarakan permasalaan adanya dugaan mafia ini. Tapi kita berharap nggak ada mafia ini," kata Sofyan saat ditemui di Gedung DPR,Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Ia mengaku belum bisa menjelaskan lebih lanjut apa langkah yang akan ditemuh PLN untuk memberantas mafia tersebut. Pasalnya, hingga sampai saat ini pihaknya sama sekali belum mengetahui mafia yang seperti apa dalam pulsa token listrik itu.
"Belum tahu saya. Mafia yang dimaksud itu bagaimana? Kan beliau (Rizal) baru menyampaikan ada mafia dan belum ada pembahasan lebih lanjut. Makanya sekarang kita mau cari tahu dulu dari beliau mafianya bagaimana? Nah kalau sudah, kita akan tindak lanjuti. Kalau belum ada informasi lebih jelas, bagaimana mau ditindak?" ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebut ada mafia yang dilakukan oleh para provider pulsa token listrik. Hal ini terjadi lantaran, pada zaman dulu sampai saat ini masyarakat dipaksa untuk menggunakan pulsa listrik tersebut karena ada monopoli yang dilakukan oleh PLN di masa lalu.
"Ini itu kan di zaman dulu ada monopoli, ada pemain di PLN di masa lalu itu kejam sekali kan, makanya kita minta skema ini di perbaiki agar tidak ada lagi monopoli. Masyarakat harus diberi pilihan," kata Rizal di kantornya, Senin kemarin.
Rizal mengatakan, perbaikan ini dilakukan agar masyarakat tidak dirugikan oleh adanya praktik mafia yang memeras rakyat. Ia mencontohkan, ada warga yang menggunakan pulsa listrik Rp100 ribu, namun yang bisa di pakai Rp73 ribu. Hal ini dinilai telah merugikan rakyat.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional