Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani berharap tidak ada revisi UU MD3 dengan tujuan kocok ulang pimpinan DPR. Usulan itu muncul sejalan dengan adanya dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon lantaran menemui salah satu calon presiden Amerika Serikat Donald Trump di New York.
"Saya kira gini, suasana di DPR kan sudah kondusif, dengan berbicara makin hari makin bertambah makin kompleks. Saya kira kita harus menjaga kondusivitas, harapan masyarakat kepada dewan kan cukup besar dengan posisi dewan yang sangat strategis, di tengah tengah kehidupan masyarakat yang makin berat," ujar Muzani di DPR, Selasa (8/9/2015).
Muzani berharap jangan sampai upaya merealisasikan kocok ulang pimpinan DPR malah mengganggu persaudaraan yang mulai terjalin di DPR.
Kasus pertemuan Setya Novanto dan Fadli menemui Donald Trump dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan karena dianggap melanggar etika. Mereka dianggap melakukan pertemuan di luar kewenangan.
Tapi menurut Muzani yang dilakukan Setya dan Fadli merupakan bagian dari tugas. Bila pun ada perbincangan bisnis saat pertemuan, menurutnya, itu lumrah.
"Apa yang dilakukan mereka sudah menjadi tugas yang direncanakan. Apalagi biasanya DPR beberapa kali bertemu di dalam kunker sekalipun bertemu beberapa perusahaan, yang berhubungan dengan kepentingan komisi kita. Ngecek misalnya yang berhubungan dengan Komisi I beberapa kali kunjungan ke Pindad atau perusahaan lain untuk mengecek kesiapan perusahaan itu. Dulu ngecek perusahaan Leopard ke Jerman, untuk mengecek persiapan perusahaan itu. Kalau saya lihat pertemuan itu karena Donald Trump akan berinvestasi," tutur anggota Komisi I DPR.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Surati Adhi Karya, Pramono Minta Tiang Monorel Mangkrak Dibongkar Dalam Sebulan
-
Lingkaran Korupsi SYL: Giliran Putri Kandung Indira Chunda Thita Diperiksa KPK Soal Pencucian Uang
-
KontraS Ancam Gugat Pemerintah Jika Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika