Suara.com - Petugas Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Jember, Jawa Timur, menemukan cacing hati dalam hewan kurban saat penyembelihan sapi kurban di beberapa lokasi.
"Petugas menemukan cacing pita di dalam hati hewan yang disembelih di tujuh lokasi yang berada di kawasan kota," kata Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Disperikel Jember, Elok Kristanti, Kamis (24/9/2015)
Menurut dia, pihaknya melakukan inspeksi mendadak di 11 lokasi di antaranya Masjid Jamik Al-Baitul Amin, Masjid Nurussholihin Kaliwates, dan Masjid Baitussallam di Jalan Letjen Panjaitan Sumbersari.
"Dari 11 tempat yang dikunjungi, sebanyak tujuh lokasi ditemukan cacing pita di dalam hati hewan yang disembelih baik sapi maupun kambing," tuturnya.
Terkait dengan temuan di lapangan tersebut, ia meminta pihak panitia penyembelihan hewan kurban memusnahkan hati yang megandung cacing hati dan tidak membagikan hati itu kepada masyarakat.
"Hati hewan kurban yang terkena cacing hati harus segera dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur ke dalam tanah," katanya.
Elok mengimbau hati hewan kurban yang terkena cacing itu tidak ikut dibagikan kepada masyarakat karena dikhawatirkan menularkan penyakit kepada manusia.
"Apabila dibagikan dan ikut terkonsumsi, maka cacing hati itu bisa menular ke manusia dan menimbulkan sejumlah penyakit salah satunya diare," ujarnya.
Untuk tindakan pengawasan selanjutnya, kata dia,pihak Disperikel Jember menyerahkan kepada petugas di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di masing-masing wilayah.
"Mudah-mudahan jumlah hewan kurban yang terkena cacing hati tidak bertambah karena hati hewan kurban yang terkena cacing hati yang sudah parah akan berbahaya bagi kesehatan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu