Suara.com - Begini awal mula komplotan penculik menyandera mahasiswi Universitas Indonesia bernama Safira Permatasari di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Reskrim Polres Metro Ajun Komisaris Besar Polisi Audi Latuheru meneritakan pada Senin (19/10/2015) sekitar jam 11.00 WIB, tiba-tiba mobil pribadi yang akan mengantarkan Safira ke kampus UI di Depok dihentikan pelaku di tengah jalan.
"Lalu orang yang menghentikan itu menuduh supir (supir keluarga Safira) menabrak kendaraan pelaku," kata Audi.
Karena waktu itu, Safira sedang buru-buru ke kampus untuk mengikuti tes, dia turun dari mobil lalu mencari taksi.
"Ketika di taksi itu, dia telepon papanya. Taksi kemudian dihentikan pelaku di sekitar pertigaan yang ke arah Kelapa Dua dan Depok," kata Audi.
Audi menambahkan saat itulah telepon dari Safira terputus.
"Menurut keterangan ayah, di situ telepon putus, mungkin dirampas pelaku," kata Audi.
Selanjutnya, kata Audi, Safira dibekap pelaku, lalu dia dipaksa masuk ke dalam mobil Avanza milik pelaku.
Selanjutnya, dia disandera. Pelaku meminta orangtua Safira memberi uang tebusan sebesar satu juta dolar Amerika Serikat. Mereka minta uang tersebut diberikan di Kota Tua, Jakarta. Pelaku juga mengancam akan membunuh Safira kalau sampai batas waktu yang ditentukan, uang tidak diberikan.
Saat itu, Safira terus berusaha berkomunikasi dengan pelaku untuk mengulur-ulur waktu.
Sampai akhirnya, anggota Polres Jakarta Selatan bekerjasama dengan tim Gegana Brimob berhasil menangkap salah satu pelaku dan kemudian mengantarkan ke pelaku lainnya.
"Akhirnya korban berhasil kita bebaskan," kata Audi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh