Suara.com - Aksi pemukulan mewarnai pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Situasi keamanan terpantau memanas.
"Kasus pemukulan dalam tahapan pelaksanaan pilkades ini terjadi di Desa Teja Barat Kecamatan Kota," kata Kapolsek Kota Pamekasan AKP Khairul Anwar di Pamekasan, Minggu (15/11/2015).
Kasus pemukulan terjadi di Desa Teja Barat, Kecamatan Pamekasan, Sabtu (14/11/2015) sekitar pukul 18.30 WIB. Kasus pemukulan ini melibatkan oknum anggota TNI AU bernama Sertu Heri dan Serda Saiful Bahri.
Kedua oknum TNI AU itu bertugas dinas di Mabes TNI AU. Namun keduanya berada di Desa Teja Barat, menjelang pelaksanaan pilkades. Mereka menjadi pendukung salah satu calon.
Warga yang menjadi korban pemukulan di Desa Teja Barat, Kecamatan Kota Pamekasan bernama Rohemah. Saat itu, ia sedang tiduran di rumahnya, tiba-tiba datang sekelompok orang dipimpin Sertu Heri.
Rombongan warga yang dipimpin oknum prajurit TNI itu, lalu menyeret korban ke luar rumah dan menuduh yang bersangkutan membeli suara warga.
"Rohemah merupakan pendukung calon kepala desa Misbuddalam, sedangkan oknum TNI Sertu Heri sebagai pendukung calon kepala desa yang bernama Misnadin," tutur kapolsek.
Karena tidak terima dengan perlakukan kasar yang dilakukan oleh sekelompok orang yang dipimpin oknum TNI Sertu Heri itu, anak Rohemah, yakni Sulaiman, berupaya membantu ayahnya.
Sulaiman bermaksud membela diri dengan mengambil celurit di dalam rumahnya. Tapi belum sempat berbuat banyak, ia langsung dikeroyok oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh Sertu Heri itu.
"Saat itu, kami langsung bertindak dengan mengamankan Sulaiman ke Mapolsek," terang Khairul Anwar.
Selanjutnya, Kapolsek bersama camat, panitia pilkades dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), calon kepala desa Misnadin dan Misbahuddin menggelar musyawarah guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi menyayangkan tindakan oknum prajurit TNI yang terlibat secara langsung dalam proses politik di tingkat desa di Desa Teja Barat, Kecamatan Kota, Pamekasan.
"Kami telah melaporkan kejadian adanya oknum TNI yang terlibat dalam politik praktik di tingkat desa itu ke pimpinan atas," katanya menjelaskan.
Kepada semua anggota Kodim ia menginstruksikan agar tetap menjaga netralitas, dan tidak menjadi pendukung salah satu pasangan calon.
"TNI harus netral dan menjadi pengayom semua kelompok masyarakat. Jika TNI berpihak, hal itu sama halnya dengan mengabaikan sikap netral, bahkan berpotensi memperkesuh situasi keamanan," ujarnya mengingatkan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid