Nova Riyanti Yusuf.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akan mengklarifikasi tentang adanya dugaan kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menimpa anggota DPR berinisial S kepada mantan anggota DPR Nova Riyanto Yusuf (Noriyu). Perkara ini sudah dilaporkan oleh Noriyu ke Polda Metro Jaya.
Anggota MKD Syarifuddin Sudding menerangkan, MKD juga tidak akan bertindak lebih jauh karena harus menunggu proses hukum yang berjalan di Polda Metro Jaya.
"Kalau institusi penegak hukum menyatakan bersalah, maka otomatis pelanggaran etika," kata Sudding di DPR, Rabu (2/12/2015).
"Kalau institusi penegak hukum menyatakan bersalah, maka otomatis pelanggaran etika," kata Sudding di DPR, Rabu (2/12/2015).
MKD, sambungnya, bisa saja menangani masalah etika ini tanpa aduan. Namun, penanganan proses tanpa diaduan di MKD baru bisa dilakukan ketika perkara ini menjadi perhatian publik.
Meski demikian, Sudding mengatakan MKD membuka diri supaya Noriyu melaporkan kasus dugaan KDRT ke MKD.
"Jadi bisa dilakukan proses secara stimultan, ada hukum di Polda dan etik di MKD," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra sekaligus Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya baru mendengarkan perkara tersebut di media dan karenanya belum bisa bertindak. Dia mengatakan, internal partai bisa saja memanggil S yang merupakan politisi Gerindra itu untuk dimintai keterangan.
Suara.com - "Biasanya di partai kami, seperti ini kader dimintakan keterangan oleh mahkamah partai untuk klarifikasi, hal yang sedang diberitakan di media," kata Dasco.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru