Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) untuk menjadi garda terdepan dalam menangkal radikalisme di Tanah Air.
"NU bersama seluruh badan otonom dan lembaga di bawahnya tak diragukan lagi sumbangsihnya yang sangat besar dalam menjaga keutuhan NKRI," katanya saat membuka Kongres XVIII IPNU di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (5/12) malam.
Dalam surat elektronik yang diterima Antara dari PW IPNU Jawa Timur menyebutkan bahwa Menag meminta peran besar NU itu ke depan tetap dilanjutkan oleh IPNU dan IPPNU dengan menjadikan IPNU-IPPNU sebagai garda terdepan dalam menangkal radikalisme di Tanah Air.
"Khususnya di lingkungan sekolah dan pesantren, karena di lingkungan itulah peran yang dapat dilakukan pelajar NU, tentu jajaran pemerintah daerah akan selalu mendukung peran yang strategis itu," katanya dalam kongres yang berlangsung hingga 8 Desember itu.
Sementara itu, Sekjen PBNU Helmi Faishal Zaini menegaskan bahwa hasil keputusan Muktamar Ke-33 NU di Jombang pada Agustus lalu sudah memutuskan bahwa usia IPNU-IPPNU maksimal 27 tahun.
"Saya sudah memberikan surat edaran kepada IPNU dan IPPNU soal usia itu," katanya mewakili Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, yang tidak bisa hadir karena kondisi tubuh yang kurang sehat.
Menurut dia, keputusan bahwa usia IPNU-IPPNU maksimal 27 tahun itu telah diputuskan oleh para kiai, karena itu kader-kader IPNU-IPPNU tidak boleh melanggarnya. "Awas, kalau dilanggar, PBNU tidak main-main menghukumnya," katanya.
Helmi menyampaikan jika ada kandidat usianya di atas itu dan telah melakukan konsolidasi maka sebaiknya mundur saja dan jangan diteruskan. "Datang saja ke saya, nanti akan saya siapkan posisi-posisi di NU atau posisi strategis lainnya di luar negeri," katanya.
Hingga kini, ada lima calon Ketua Umum yaitu Muhammad Nahdy (Sekjen PP IPNU), Imam Fadlli (mantan Ketua PW IPNU Jawa Timur), Farid Afif (Waketum PP IPNU), Asep Irfan Mujahid (IPNU Jawa Barat), dan Muhammad Said (Ketua PW IPNU DKI Jakarta).
"Kongres memang akan menentukan Ketua Umum IPNU tiga tahun ke depan (2015-2018). Kami mengharapkan kader-kader IPNU, baik calon pimpinan maupun peserta Kongres, tidak terjebak dengan politik uang, karena IPNU bukan parpol," kata Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jatim Haikal Atiq Zamzami.
Menurut dia, IPNU adalah wadah orang berpendidikan, semua orang tahu politik uang itu merugikan, karena menghasilkan ketua yang merusak organisasi selama tiga tahun akibat kesalahan memilih dalam tiga detik saja.
"Oleh karena itu, kita harus memilih kandidat yang benar-benar tuntas kaderisasinya dari bawah dan bersih dari politik uang, sehingga tidak hanya sekadar janji yang takkan pernah dibuktikan saat memimpin," katanya menjelang keberangkatan ke Boyolali, Jumat (4/12). (Antara)
Berita Terkait
-
Terpopuler: Maling Kendaraan Bersenjata Mainan Dihakimi Massa, Mobil Setara Harga Motor
-
Timur Kapadze Pelatih Timnas Indonesia?
-
Reaksi Jefri Nichol Ditanya Kabar Putus dengan Ameena Khan
-
Kenalan dengan PROTO BEV, Superbike Listrik Yamaha yang Kini Punya Suara
-
5 Skincare Lokal Paling Hits, Kualitas Premium dengan Bahan Alami dan Harga Terjangkau
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy
-
TOURISE 2025 Dibuka di Riyadh: Menteri Pariwisata Arab Saudi Bicara Inovasi dan Kolaborasi