Barang berharga Setya Novanto dipindahkan dari gedung DPR setelah dia mundur dari posisi Ketua DPR [suara.com/Bagus Santosa'
Setya Novanto mulai memindahkan barang-barang berharga dari ruang kerjanya di lantai tiga gedung Nusantara III DPR ke rumah di Jalan Wijaya XIII, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2015). Sekarang, Novanto jadi anggota biasa setelah mundur dari jabatan Ketua DPR karena tersandung kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bersama pengusaha minyak Riza Chalid.
Proses pemindahan barang dibantu oleh para pekerja. "Ini dari lantai tiga (ruangan Novanto)," kata seorang pengangkut barang.
Para pekerja membawa barang-barang Novanto lewat pintu belakang gedung Nusantara III. Barang-barang tersebut diturunkan lewat lift barang.
Proses pemindahan barang dibantu oleh para pekerja. "Ini dari lantai tiga (ruangan Novanto)," kata seorang pengangkut barang.
Para pekerja membawa barang-barang Novanto lewat pintu belakang gedung Nusantara III. Barang-barang tersebut diturunkan lewat lift barang.
Barang yang diangkut, antara lain tiga televisi, sembilan lukisan, dan sembilan kardus berukuran besar.
Setelah sampai di bawah, barang-barang tersebut dimasukkan ke dalam mobil berplat nomor polisi B 9104 FAD.
Sementara itu, di ruang kerja Novanto, dia tidak terlihat di sana. Petugas Pengamanan Dalam DPR yang berjaga di sana mengatakan Novanto sudah tidak ada di tempat setelah rapat paripurna tadi.
Setelah sampai di bawah, barang-barang tersebut dimasukkan ke dalam mobil berplat nomor polisi B 9104 FAD.
Sementara itu, di ruang kerja Novanto, dia tidak terlihat di sana. Petugas Pengamanan Dalam DPR yang berjaga di sana mengatakan Novanto sudah tidak ada di tempat setelah rapat paripurna tadi.
"Pak Nov (Novanto) sudah turun dengan Pak Akom (Ade Komaruddin)," kata petugas Pamdal.
Setelah Novanto mundur, Golkar kubu Agung Laksono dan kubu Aburizal Bakrie mengajukan calon pengganti.
Kubu Aburizal mengajukan Ketua Fraksi Golkar Ade Komaruddin. Sedangkan kubu Agung mengajukan Agus Gumiwang. Tapi yang disebut pelaksana tugas Ketua DPR Fadli Zon di rapat paripurna tadi pengganti Novanto adalah Ade. Namun, resminya masih menunggu pelantikan.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama