Suara.com - Terdakwa Patrice Rio Capela mengaku kecewa karena hakim tidak menyebutkan nama-nama yang diduga ikut terlibat dalam kasus yang menjeratnya, yakni kasus menerima suap dari mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Puji Nugroho sebesar Rp200 juta.
"Satu hal yang saya tadi tidak mendengar dari majelis itu soal pelaku utama dari kasus ini. Jadi saya satu hal yang belum jelas, atau saya yang memang tidak mendengar itu soal keberadaan Rp50 juta yang tadi disampaikan itu jadi hak saya. Kemudian pelaku yang menskenariokan soal ini," kata Rio kepada wartawan usai menjalani sidang putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (21/12/2015).
Nama yang dimaksud Patrice, antara lain Fransisca Insani Rahesti, pegawai magang yang bekerja dengan pengacara Otto Cornelis Kaligis.
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat menilai saat membacakan amar putusan, majelis hakim tidak secara gamblang menjelaskan nama-nama itu.
"Jadi itu yang tidak jelas tadi. Apakah ada turut serta yang lain dalam peristiwa ini. Tadi kan tidak jelas. Hanya saya tunggal," tambah Rio.
Mantan anggota Fraksi Nasdem DPR mengatakan seharusnya majelis hakim dapat menjelaskan apakah mereka terlibat atau tidak.
"Kita tahu bahwa sebenarnya ada pelaku lain atau saksi lain yang menginisiasi kasus ini, kemudian yang mengcreate jumlah 200 juta katakanlah yang diminta, itu tadi tidak dijelaskan apakah orang yang melakukan itu menjadi ikut serta atau tidak," katanya. "Ya. Bagaimana proses Rp50 juta itu kemudian berdasarkan keterangannya."
Rio telah dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara dan denda sebesar Rp50 juta subsider satu bulan kurungan.
Rio menerima vonis yang dijatuhkan majelis hakim dan tidak akan melakukan banding.
"Biar gak panjang jadi saya terima," kata Rio.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah