Suara.com - Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2012 pernah bersumpah untuk kembali ke akidah ajaran Islam dan meninggalkan ajaran yang diyakini organisasi tersebut.
"Sumpah tersebut disampaikan di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak lama setelah deklarasi kepengurusan DPD Gafatar DIY," kata mantan anggota Gafatar yang minta namanya tidak disebut di Yogyakarta, Kamis (14/1/2016).
Menurut dia, sumpah tersebut dilakukan setelah ada imbauan dari aparat kepolisian karena kecurigaan ajaran organisasi tersebut menyimpang.
"Tetapi tidak tahu kenapa ternyata mereka tidak menepati sumpah tersebut dan tetap melakukan ajaran yang diyakini kelompok tersebut sampai sekarang," katanya.
Pria yang juga merupakan praktisi di bidang hukum itu, mengaku memilih keluar dari keanggotaan Gafatar pada 2012 karena merasa ajaran tidak sesuai dengan akidah Islam.
"Saya mengundurkan diri dari Gafatar tidak lama setelah bergabung, saya mundur karena ajarannya tidak sesuai dengan akidah Islam yang sudah saya dipelajari sejak kecil," katanya.
Ia menyebutkan ajaran yang tidak sesuai tersebut, di antaranya shalat tidak lima waktu dan hanya shalat malam atau Qiyamulail, dilakukan malam hari tanpa menghadap kiblat.
"Kemudian tidak menjalankan puasa dan salam yang dilakukan dengan mengucapkan kalimat damai sejahtera," katanya.
Ia mengatakan di Gafatar yang diajarkan dari kitab Taurat dan Zabur, Injil, dan Al Quran dan digabung-gabungkan.
"Kemudian anggota yang masuk namanya diganti, semisal ada yang namanya diganti menjadi Zibril dan Michael," katanya.
Deklarasi DPD Gafatar DIY, kata dia, dilakukan secara besar-besaran di salah satu hotel bintang lima di Jalan Solo Kilometer 8,5, Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman pada 2012 dan dihadiri seluruh pengurus maupun anggota.
"Kalau tidak salah ada mantan pejabat yang hadir dalam deklarasi tersebut, bahkan setelahnya sempat bekerja sama dengan mantan pejabat tersebut dalam kegiatan aksi sosial," katanya.
Ia mengatakan DPD Gafatar DIY sendiri dirintis oleh seorang pengacara senior perempuan di DIY dan dan Ketua DPD Gafatar DIY juga dijabat oleh anaknya.
"Bahkan informasi yang saya dapatkan Kantor Pengacara tersebut yang berada di daerah Purwanggan Pakualaman, Kota Yogyakarta juga sudah dijual untuk operasional kegiatan Gafatar termasuk untuk eksodus ke Kalimantan," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap