Rapat paripurna DPR [suara.com/Bagus Santosa]
Baca 10 detik
Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti ditangkap dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (13/1/2016).
Kolega Damayanti di PDI Perjuangan, Hendrawan, belum berani bicara banyak soal kasus Damayanti. Dia akan menunggu penjelesan KPK dulu.
"Ya, benar, tapi kami masih menunggu detail informasinya. Informasi yang kami terima diawal karena menerima suap," kata Hendrawan, Kamis (14/1/2016).
Anggota Komisi XI ini mengaku mengenal Damayanti. Selain pernah sama-sama berjuang daerah pemilihan Jawa Tengah, Damayanti merupakan kerabatnya.
Damayanti, kata Hendrawan, memiliki jaringan yang luas. Bahkan, dia mampu mengalahkan Muhammad Prakoso dan Dewi Aryani pada pilkada tahun 2014 yang merupakan calon incumbent di daerah pemilihan Jawa Tengah IX.
Menurut Hendrawan, Damayanti juga kuat secara finansial. Itu sebabnya, Hendrawan tidak berani menyimpulkan kenapa dia ditangkap KPK dalam kasus dugaan menerima suap.
Lebih jauh, Hendrawan mengatakan kalau kader PDI Perjuangan terlibat kasus korupsi, sanksinya berupa pemecatan.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menambahkan DPP PDIP langsung koordinasi untuk menyikapi kasus Damayanti.
"Dia sudah langsung dipecat," kata Eva.
Guna mencegah tindakan yang sama terjadi lagi, Eva mengusulkan untuk membuat pakta integritas bagi para calon kepala daerah dan anggota DPR.
Selain itu, menurutnya, juga perlu dibuat komite disiplin untuk menangani kasus-kasus semacam itu.
"Aku usulkan pakta integritas untuk calon kepala daerah dan anggota DPR untuk zero tolerance korupsi," kata Eva.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO