Suara.com - Kepolisian Resor Cilacap meningkatkan pengamanan sidang lanjutan terhadap peninjauan kembali (PK) yang diajukan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir di Pengadilan Negeri (PN) Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (26/1/2016). Sidang kali ini akan menghadirkan lima orang saksi, termasuk Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.
Dari pantauan Antara di Cilacap, jelang pelaksaan sidan, sejumlah ruas jalan maupun gang di sekitar PN Cilacap tampak dijaga oleh anggota Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia.
Bahkan di ujung timur dan barat Jalan Letjen Suprapto (ruas jalan di depan PN Cilacap, red.) tampak puluhan anggota Polri, beberapa di antaranya menyandang senjata laras panjang.
Kondisi tersebut berbeda dengan saat pelaksanaan sidang sebelumnya yang digelar pada hari Selasa, 12 Januari 2016.
Selain itu, pemeriksaan terhadap pengunjung sidang khususnya yang datang dari arah timur dilakukan hingga empat lapis, yakni di dekat perlintasan kereta api sebelah timur PN Cilacap, di depan PN Cilacap, pintu gerbang halaman PN Cilacap, dan pintu masuk gedung PN Cilacap.
Pemeriksaan tersebut tidak hanya dilakukan terhadap pengunjung sidang tetapi juga pegawai PN Cilacap dan wartawan yang meliput jalanannya sidang PK yang diajukan Ba'asyir.
Pada sidang sebelumnya, pemeriksaan terhadap pengunjung beserta barang bawaannya hanya dilakukan di pintu masuk halaman PN Cilacap dan pintu masuk gedung PN Cilacap.
Sementara di sepanjang pagar depan PN Cilacap pada sidang kali ini juga dijaga oleh puluhan personel Polres Cilacap.
Kepala Polres Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurna Jaya mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan penambahan personel dari Satuan Brimob Kepolisian Daerah Jateng, Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Jateng, dan Pengendali Massa Polda Jateng serta TNI sehingga secara keseluruhan, jumlah personel yang teribat dalam pengamanan sidang mencapai 1.600 orang.
"Kita tidak main-main dalam pengamanan kali ini, ada yang berani coba-coba, langsung kami ambil tindakan. Kita tidak mau ambil risiko sekecil apapun," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya bersama masyarakat Cilacap menginginkan keamanan yang solid di kabupaten itu.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pengamanan yang dilakukan tetap sesuai dengan standar operasional prosedur Kepolisian Republik Indonesia.
Selain itu, kata dia, pihaknya telah melakukan sterilisasi di seluruh bagian gedung PN Cilacap pada Senin (25/1) malam yang dilanjutkan dengan penjagaan oleh satu peleton Brimob.
Sidang lanjutan terhadap PK yang diajukan Ba'asyir di PN Cilacap direncanakan menghadirkan lima orang saksi, tiga orang di antaranya merupakan terpidana kasus terorisme dari sejumlah lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan, yakni Abdullah Sonata alias Arman Kristianto, Qomaruddin alias Abu Musa alias Mustaqim alias Abu Yusuf alias Hafshoh, dan Joko Sulistyo alias Zainudin.
Dari pantauan, tiga saksi tersebut beserta terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir telah tiba di PN Cilacap pada pukul 08.00 WIB dan langsung dibawa menuju ruang tahanan untu menunggu persidangan yang dijadwalkan digelar mulai pukul 09.00 WIB.
Sementara dua orang saksi lainnya Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia dr. Joserizal Jurnalis dan Rizieq hingga pukul 08.55 WIB belum terlihat memasuki gedung PN Cilacap meskipun mereka telah berada di Cilacap.
Berita Terkait
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Ditolak Berujung Ricuh, FPI ke Prabowo: Bubarkan Ormas PWI-LS!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!