Suara.com - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor menggagas kegiatan "tabligh kebangsaan". Kegiatan ini mengusung Bogor sebagai kota yang Islami dan toleran.
Ketua PCNU Kota Bogor Ifan Haryanto menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan acara yang digagas bersama antara pihaknya dengan dengan musyawarah pimpinan daerah (Muspida) setempat. Unsur Muspida itu yakni Pemkot Bogor, Korem/Kodim/Polresta, Kejaksaan Negeri, beserta Muspida lainnya.
"Maksud utama dari kegiatan tersebut adalah untuk mendoakan segala kebaikan bagi Kota Bogor agar Bogor yang sejak dahulu dikenal sebagai kota yang Islami dan toleran, dapat tetap bertahan," Irfan di Bogor, Sabtu (6/2/2016).
Menurutnya, sejak dulu Bogor sudah dikenal sebagai kota yang Islami. Selain itu mampu mewujudkan rahmat bagi seluruh masyarakatnya.
Kegiatan itu akan diselenggarakan, Minggu (7/2/2016) besok dipusatkan di Plaza Balai Kota Bogor, Jalan Ir H Djuanda No 10 Bogor. Kawasan itu berada di depan Istana Presiden Bogor.
Ia menjelaskan tabligh kebangsaan yang diisi dengan zikir dan tausyiah itu mengusung tema "Mewujudkan Kota Bogor Sebagai Kota Yang Toleran Demi Tegaknya NKRI". Pada acara tersebut dihadirkan ulama Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya dari Pekalongan, Jateng.
Menurut Ifan Haryanto pihaknya berharap agar acara tabligh kebangsaan itu dapat menjadi momentum bagi seluruh komponen di Bogor agar bersatu-padu.
"Dan saling bekerja sama dalam membangun bangsa dan Kota Bogor secara khusus, dalam bingkai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika,NKRI dan UUD 1945," kata doktor lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan pegiat Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU kawasan Inggris Raya saat studi master (S2) di Britania itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu