Pemerintah Singapura mendeportasi empat warga negara Indonesia karena mengaku akan pergi ke Suriah. Mereka adalah anak asuh narapidana kasus teroris, Aman Abdurahman
"Itu kan dari Singapura, mereka akan ke Suriah. Oleh karena itu dicek paspornya, namanya, asalnya. Yayasan yatim piatu, termasuk ada pondok pesantrennya, di situ termasuk juga dari anak buahnya Oman Abdurahman sehingga kecurigaan itu tambah kuat sehingga dideportasi kembali ke Indonesia," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Istana, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Badrodin menambahkan, semalam menginstruksikan Kepala Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri untuk memeriksa keempat warga.
Penyidik memiliki waktu tujuh hari untuk memastikan apakah ada unsur tindak pidana teroris atau tidak.
Terkait dengan penangkapan enam terduga teroris di Malang, Jawa Timur, Kapolri mengatakan mereka dicurigai sebagai jaringan teroris yang beraksi di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016.
"Kalau yang di Malang itu memang terkait masih satu kelompok dengan yang di Thamrin. Tapi perannya apa nanti saya belum dapat laporannya.
Sedangkan terkait penangkapan terduga teroris di Tangerang, Banten, Kapolri belum dapat memberikan informasi lebih jauh.
Ketika ditanya, sudah berapa orang yang ditangkap dalam operasi pemberantasan teroris, Kapolri mengatakan sejauh ini sudah enam orang.
"Nggak tahu kalau nanti dari Batam bisa diproses hukum atau nggak," kata dia.
Kapolri mengatakan untuk menangani jaringan teroris, polisi telah bergerak selama ini.
"Cuma kami belum lakukan penangkapan karena tidak ada unsur pidananya. Kalau sudah ada unsur pidananya baru kami masuk. Karena itu kami minta revisi UU Antriteror itu supaya kewenangan kami itu bisa sampai ke pencegahan," kata dia.
Ketika ditanya apakah polisi sudah punya peta jaringan secara menyeluruh, Kapolri mengatakan: "Begini kelompok-kelompok sudah seluruhnya, kan ada komunikasi, mereka tidak berdiri sendiri. Kemudian satu kelompok bisa bergabung bentuk tim kecil dan beraksi masing-masing. Karena itu, tentu harus kami telusuri karena kelompok-kelompok seperti ini cukup banyak. Bukan hanya di Jawa, di luar Jawa juga ada."
"Itu kan dari Singapura, mereka akan ke Suriah. Oleh karena itu dicek paspornya, namanya, asalnya. Yayasan yatim piatu, termasuk ada pondok pesantrennya, di situ termasuk juga dari anak buahnya Oman Abdurahman sehingga kecurigaan itu tambah kuat sehingga dideportasi kembali ke Indonesia," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Istana, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Badrodin menambahkan, semalam menginstruksikan Kepala Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri untuk memeriksa keempat warga.
Penyidik memiliki waktu tujuh hari untuk memastikan apakah ada unsur tindak pidana teroris atau tidak.
Terkait dengan penangkapan enam terduga teroris di Malang, Jawa Timur, Kapolri mengatakan mereka dicurigai sebagai jaringan teroris yang beraksi di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016.
"Kalau yang di Malang itu memang terkait masih satu kelompok dengan yang di Thamrin. Tapi perannya apa nanti saya belum dapat laporannya.
Sedangkan terkait penangkapan terduga teroris di Tangerang, Banten, Kapolri belum dapat memberikan informasi lebih jauh.
Ketika ditanya, sudah berapa orang yang ditangkap dalam operasi pemberantasan teroris, Kapolri mengatakan sejauh ini sudah enam orang.
"Nggak tahu kalau nanti dari Batam bisa diproses hukum atau nggak," kata dia.
Kapolri mengatakan untuk menangani jaringan teroris, polisi telah bergerak selama ini.
"Cuma kami belum lakukan penangkapan karena tidak ada unsur pidananya. Kalau sudah ada unsur pidananya baru kami masuk. Karena itu kami minta revisi UU Antriteror itu supaya kewenangan kami itu bisa sampai ke pencegahan," kata dia.
Ketika ditanya apakah polisi sudah punya peta jaringan secara menyeluruh, Kapolri mengatakan: "Begini kelompok-kelompok sudah seluruhnya, kan ada komunikasi, mereka tidak berdiri sendiri. Kemudian satu kelompok bisa bergabung bentuk tim kecil dan beraksi masing-masing. Karena itu, tentu harus kami telusuri karena kelompok-kelompok seperti ini cukup banyak. Bukan hanya di Jawa, di luar Jawa juga ada."
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?