Suara.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi menargetkan peningkatan jumlah aparatur negara yang berpendidikan tinggi guna memperbaiki kualitas dan profesionalitas pelayanan aparatur sipil negara kepada masyarakat.
"Dalam tiga tahun jumlah yang berpendidikan tinggi kami targetkan terus bertambah," kata Yuddy, dalam pertemuan dengan menteri-menteri PAN RB dari berbagai periode, di kantornya, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, seperti dikutip dalam siaran pers.
Saat ini, kata Yuddy jumlah ASN yang lulusan sarjana strata satu (S1) adalah sekitar 42 persen. Jumlah ini akan kami tingkatkan menjadi 50 persen. Sedangkan jumlah ASN yang berpendidikan S2 masih sekitar 5 persen, dan ditargetkan jumlah ini meningkat menjadi 10 persen.
"Jumlah ASN yang berpendidikan doktoral atau S3 masih sangat sedikit yaitu baru 1,1 persen," imbuhnya.
Namun di tengah keinginan untuk meningkatkan SDM yang berkualitas ini, muncul desakan kepada pemerintah untuk mengangkat pegawai honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Padahal, kata Yuddy, belanja pegawai sudah cukup besar yaitu 33,8 persen dari APBN. Bahkan di daerah, sekitar 244 pemerintah kabupaten/kota, belanja pegawainya mencapai 50 persen dari APBD.
"Kita ingin postur pemerintahan yang sehat, ramping, tapi profesional," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO