Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak ikhlas kalau uang Rp18,7 triliun yang dianggarkan Pemerintah Provinsi DKI di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI tahun 2016 untuk bayar gaji pegawai negeri sipil DKI, tapi PNS masih suka melakukan korupsi maupun menerima suap.
"Saya tidak ikhlas menyediakan gaji Rp18,7 triliun untuk PNS DKI kalau masih maling, masih jual aset, masih KKN, masih bagi-bagi duit, dan atau mengumpulkan duit terus bagi ke 'LSM' atau pun 'wartawan'," ujar Ahok saat memberikan kata sambutan di pelantikan 60 pejabat pemprov DKI di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Ahok pun berpesan kepada pejabat DKI terutama yang baru dilantik untuk mengundurkan diri sebagai PNS apabila sudah merasa kaya raya, daripada menjadi pejabat DKI namun tak bekerja dengan baik dalam melayani masyarakat.
"Saya ingatkan sekali lagi lurah, camat, kalau bapak ibu merasa sudah kaya raya silakan (mengundurkan diri). Pencucian uang, nanti ada gratifikasi selesai harta anda semua," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini tak mau mendengar lagi ada oknum lurah maupun camat yang melakukan pemungutan liar hingga suka bagi-bagi uang sisa setelah mengadakan kegiatan.
"Saya tidak mau terjadi lagi di DKI. Saya tidak mau lagi dengar. Kalau merasa tidak sanggup silakan berhenti," kata dia.
Berita Terkait
-
Nonton Trailer Jembatan Shiratal Mustaqim, Angelina Sondakh Menyesal Pernah Makan Uang Haram
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara