Aiptu Labora Sitorus, mantan anggota kepolisian terpidana pencucian uang dan penimbun BBM (Antara/Chanry Andrew).
Akhirnya, Labora Sitorus menyerahkan diri setelah diburu aparat keamanan. Sebelumnya, terpidana kasus pembalakan liar dan pencucian uang kabur ketika akan dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Kota Sorong, Papua Barat, ke Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2016).
DPR menganggap negara telah dilecehkan oleh kasus tersebut. Itu sebabnya, dalam waktu dekat DPR akan memanggil Menteri Hukum dan HAM Yasonna untuk dimintai penjelasan.
Presiden Joko Widodo menegaskan negara jangan sampai dikalahkan pelanggar hukum.
"Perintah Presiden tegas, negara tidak boleh kalah oleh orang per orang. Sehingga ada perintah langsung dikejar ke manapun, nggak lama, kan tertangkap," kata juru bicara Presiden, Johan Budi SP, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/3/2016).
Johan menambahkan Presiden sebelumnya memerintahkan kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menegakkan aturan hukum.
"Dan begitu Menkopolhukam perintahkan, kan aparat di bawahnya langsung bergerak," ujar dia.
Hanya untuk memindahkan terpidana mantan anggota polisi itu, petugas LP Sorong dan tim Kementerian Hukum dan HAM sampai harus dikawal ratusan aparat Polres Sorong Kota dan Brimob Polda Papua Barat.
DPR menganggap negara telah dilecehkan oleh kasus tersebut. Itu sebabnya, dalam waktu dekat DPR akan memanggil Menteri Hukum dan HAM Yasonna untuk dimintai penjelasan.
Presiden Joko Widodo menegaskan negara jangan sampai dikalahkan pelanggar hukum.
"Perintah Presiden tegas, negara tidak boleh kalah oleh orang per orang. Sehingga ada perintah langsung dikejar ke manapun, nggak lama, kan tertangkap," kata juru bicara Presiden, Johan Budi SP, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/3/2016).
Johan menambahkan Presiden sebelumnya memerintahkan kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menegakkan aturan hukum.
"Dan begitu Menkopolhukam perintahkan, kan aparat di bawahnya langsung bergerak," ujar dia.
Hanya untuk memindahkan terpidana mantan anggota polisi itu, petugas LP Sorong dan tim Kementerian Hukum dan HAM sampai harus dikawal ratusan aparat Polres Sorong Kota dan Brimob Polda Papua Barat.
Namun, tim eksekusi yang dikawal ketat aparat keamanan tidak berhasil menemukan Labora di kediamannya.
Kemudian Labora dikejar dan kemudian dia menyerahkan diri.
Kini yang bersangkutan telah dibawa ke Lapas Cipinang untuk menjalani hukuman.
Kemudian Labora dikejar dan kemudian dia menyerahkan diri.
Kini yang bersangkutan telah dibawa ke Lapas Cipinang untuk menjalani hukuman.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan