Suara.com - Isu reshuffle Kabinet Kerja mencuat lagi akhir-akhir ini, terutama setelah muncul berbagai penilian atas kinerja kementerian yang dianggap belum optimal.
Tetapi, juru bicara Presiden Joko Widodo, Johan Budi SP, menegaskan soal itu merupakan domain Kepala Negara
"Saya kira semua tahu dan paham bahwa urusan reshuffle adalah domain Presiden. Yang tahu hanya Presiden," kata Johan di komplek Istana, Jakarta, Senin (21/3/2016).
Ketika memberi orasi ilmiah dalam acara Lustrum UNS ke 8 di Auditorium Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa tengah, Jumat (11/3/2016), lalu, Presiden menegaskan tak segan untuk kembali mencopot menteri jika persoalan kasus dwelling time atau bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, tak bisa diselesaikan oleh pejabat saat ini.
Dalam orasi ilmiah tersebut, Presiden Jokowi mengungkit persoalan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok yang membuatnya sempat marah hingga akhirnya mencopot pejabat terkait karena dalam kurun waktu enam bulan tak bisa menurunkan lamanya waktu bongkar muat barang.
"Akhirnya waktunya bisa turun, bulan ini bisa jadi empat atau tiga (hari). Tahun ini kalau bisa kita dapatkan tiga (hari) dengan cara apapun. Kalau perlu ganti menterinya lagi atau cara lain," kata Jokowi yang disambut tawa hadirin.
Johan menambahkan evaluasi terhadap menteri selalu dilakukan Presiden.
"Jadi begini, evaluasi menteri selalu disampaikan tidak pada satu titik dan waktu tertentu, tetapi secara keseluruhan dari kerja-kerja para Menteri. Apakah evaluasi berujung pada reshuffle atau tidak, sekali lagi saya sampaikan bahwa itu Presiden yang tahu dan memutuskan," kata Johan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres