Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengungkapkan sudah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dari Australian Federal Police terkait keseharian tersangka Jessica Kumala Wongso selama tinggal di Australia. Iqbal memastikan informasi tersebut akan menguatkan alat bukti kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin.
"Iya semua yang kita dapatkan dari polisi Australia sudah kita dapat, ini merupakan penguatan alat bukti yang ada," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Senin (21/3/2016).
Namun, Iqbal enggan mengungkapkan informasi apa saja yang telah didapatkan penyidik. Alasannya, materi penyidikan tidak bisa diungkap ke publik.
"Maaf tidak bisa disampaikan di sini karena berkaitan materi penyidikan. Tapi penyidik semakin yakin setelah mendapat keterangan dari polisi Australia," kata dia.
Sebelumnya, salah satu pengacara Jessica, Hidayat Bostam, mengatakan keseharian Jessica di Australia tidak berhubungan dengan kasus kematian Mirna. Jessica merupakan orang Indonesia yang pernah kuliah dan bekerja di Australia.
"Hubungannya dengan di Australia hubungan dia bekerja di sana berhenti bekerja di sana, kegiatan di sana, dia kan akhir November berhentinya di Australia di kerjanya apa di Ambulance itu," kata Bostam saat mendampingi pemeriksaan Jessica di Polda Metro Jaya, Jumat (18/3/2016).
Bostam menekankan Jessica tidak membunuh Mirna.
"Yang jelas Jessica tidak melakukan, dari CCTV jelas kelihatan tidak melakukan apapun," kata dia
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO