Suara.com - Presiden Joko Widodo membantah kunjungannya meninjau proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) yang terbengkalai di Hambalang, Bogor, Jumat (18/3/2016) sengaja untuk merusak kegiatan kampanye Susilo Bambang Yudoyono yang keliling Jawa atau 'SBY Tour de Java'.
Mengingat proyek pusat olah raga di Hambalang mangkrak akibat kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat era Pemerintahan SBY. Di antara pejabat itu adalah kader Partai Demokrat.
"Pertama perlu ditegaskan bahwa kunjungan Presiden meninjau proyek Hambalang itu semata-mata adalah concern Presiden terkait upaya menyelamatkan aset negara. Kedua, kunjungan itu sudah digagas jauh sebelum adanya Tour de Java tersebut," kata Johan Budi SP, Juru Bicara Presiden di komplek Istana, Senin (21/3/2016).
Menurut Johan, sebelum meninjau proyek Hambalang pada Jumat pekan lalu, Jokowi telah Menteri Pemuda dan Olah Raga terlebih dahulu untuk melihat kondisi proyek tersebut. Di tahun 2016 ini, Jokowi fokus dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
"Sehingga kunjungan ke Hambalang itu bagian dari akselerasi itu sendiri (pembangunan infrastruktur). Jadi itu sama sekali tidak ada kaitan dengan apa yang dilakukan Pak SBY dalam Tour dee Jawa tersebut," imbuh dia.
Sedangkan mengenai kritikan Partai Demokrat terhadap Pemerintahan Jokowi dinilai terlalu memaksakan pembangunan infrastruktur di tengah kondisi rakyat yang miskin, Johan hal itu akan ditampung sebagai sebuah masukan dari pihak luar.
"Hal itu tentu akan dilihat sebagai masukan yang oleh Presiden apakah bisa ditindaklanjuti atau tidak. Itu situasi dan kondisi yang sedang dilakukan oleh pemerintah saat ini. Jadi sah-sah saja ada rekomendasi atau masukan, apalagi dari sebuah partai besar bernama Demokrat," terang dia.
"Jadi tolong jangan dikaitkan apa yang dilakukan Presiden di Hambalang (beberapa waktu lalu) sebagai bagian dari mengomentari, kritik. Bahwa ada yang memberi masukan yang kebetulan adalah mantan Presiden tentu baik-baik saja, sepanjang kritik atau masukan itu bisa digunakan untuk melaksanakan pemerintahan yang baik," papar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Menkeu Purbaya: 10 Bulan Pemerintah Prabowo Kesejahteraan Rakyat Naik, Kemiskinan Turun Drastis
-
Sorotan Tajam Hendri Satrio: Dari Komunikasi Menkeu Purbaya hingga Gaya Prabowo Hadapi Massa
-
Lobi-Lobi Maut Asosiasi Travel Mainkan Kuota Haji di Kemenag, Patok Harga Ribuan Dolar per Jemaah
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Gali Lubang Baru! Minta Maaf Soal 'Agen CIA', Anak Menkeu Kini Sebut 'Ternak Mulyono'
-
Brutalitas Polisi Nepal Urai Massa Demo, Perempuan Ikut Dihajar saat Berusaha Melerai Temannya
-
Profil La Lita alias Litao: DPO Tersangka Pembunuhan Anak Terpilih Jadi DPRD
-
Rapat Perdana Bareng DPR, Menkeu Purbaya Curhat: Sekarang Saya Nggak Bisa Lagi Ngomong Agak 'Koboy'
-
Gembong Kriminal Nomor Wahid Sri Lanka Sembunyi di Apartemen Jakarta, Tertangkap di Kebon Jeruk!
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi