Suara.com - Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif perihal penangkapan dua jaksa di lingkungan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dalam operasi tangkap tangan pada Senin (11/4/2016).
Syarif menyangkal penangkapan tersebut sebagai upaya untuk menyudutkan lembaga kejaksaan.
"Kami tidak fokus ke kejaksaan. Kami hanya menindaklanjuti laporan masyarakat dan kebetulan ada jaksa yang terlibat," kata Laode, Rabu (13/4/2016).
Menurut Pelaksana Harian Biro Humas KPK Yuyuk Andriati proses penangkapan sudah sesuai prosedur.
"KPK menangani korupsi di atas satu miliar rupiah yang menyangkut kepentingan rakyat banyak dan melibatkan penyelenggara negara dan aparat penegak hukum," kata dia.
Dua jaksa yang ditangkap yaitu Jaksa Pidana Khusus Kejati Jabar Devianti Rochaeni dan Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum Kejati Jabar Fahri Nurmallo. Keduanya telah ditetapkan menjadi tersangka lantaran diduga menerima suap terkait penanganan kasus kasus penyalahgunaan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Fahri dan Devianti berada pada satu tim penuntut umum perkara BPJS yang telah menjerat mantan Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Jajang Abdul Holik sebagai terdakwa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash