Suara.com - Pejabat DKI Ditantang Mundur, Lulung: Sikap Ahok Tak Pantas Dipertontokan ke Masyarakat
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung mempertanyakan maksud dan tujuan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menantang pejabat DKI untuk mundur dari jabatannya.
"Maksud dan tujuannya apa nantang gitu," kata Lulung saat ditemui di kantor DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).
Menurutnya, sangat tidak etis Ahok selaku Gubernur DKI menantang bawahannya untuk mengundurkan diri apabila tidak senang dengan gaya kepemimpinannya itu. Dia menilai tindakan Ahok dapat menggangu kinerja para pegawai negeri sipil (PNS) di Pemprov DKI.
"Jangan terus tantang-tantang itu kan bawahannya. Apa yang terjadi secara internal? apa enggak malu sama rakyat?," kata Lulung.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan seharusnya Ahok dapat lebih bijak untuk melakukan pendekatan yang baik terhadap jajarannya. Dia menilai sikap Ahok menantang PNS untuk mengundurkan diri sangat tidak pantas dipertontonkan ke publik.
"Harusnya lebih melakukan pendekatan, Pak Ahok gagal berkomunikasi. Apa enggak malu di masyarakat," katanya.
Cara pendekatan Ahok, kata Lulung, sangat tidak bisa dijadikan contoh. Dia pun kembali menyinggung pengunduran diri Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang dipicu sakit hati lantaran dituding telah bersekongkol dengan lawan politik Ahok, Yusril Ihza Mahendra.
"Contoh dengan berhentinya Rustam, dia harusnya melakukan evaluasi, bukan malah nantang," ucap Lulung
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok mengaku senang jika ada pegawai negeri sipil eselon I dan II yang sukarela mundur karena merasa tidak bisa bekerjasama dengannya. Dengan demikian, akan terjadi regenerasi di posisi-posisi strategis Pemerintah Provinsi Jakarta.
"Justru kalau mereka berhenti tuh, saya seneng. Karena yang baik-baik ini punya kesempatan. Karena kan jabatan terstruktur kan terbatas, nunggu pensiun lama. Itu saja, kalau ada yang berhenti saya seneng," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/5/2016).
Ahok mengungkapkan sejak masih menjabat wakil gubernur Jakarta mendampingi Joko Widodo, sudah meminta PNS yang merasa tidak produktif dan tak suka dengan kepemimpinannya untuk mundur saja.
Berita Terkait
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
-
Kasus Deddy Sitorus Dinilai Mirip Ahok: Video Tuai Polemik karena Sengaja Dipotong?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Kritik Pedas Rencana Utang Rp700 Triliun Pemerintah: Itu Namanya Gali Lubang Tutup Lubang!
-
Ungkit Anggaran Negara dari Pajak Rakyat, Sentilan Ahok ke DPR: Jangan Cuma Terima Gaji, tapi...
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor