Suara.com - Sejumlah pejabat Polda MetroJaya menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (23/5/2016). Menurut Kepala Biro Umum KPK, Syarief Hidayat, kedatangan perwira menengah di korps Bhayangkara itu terkait pengamanan di KPK setelah aksi unjuk rasa berakhir ricuh di depan KPK.
"Rapat koordinasi pengamanan di KPK setelah ricuh kemarin," kata Syarief di gedung KPK.
Beberapa pejabat kepolisian yang ikut dalam rapat diantaranya Direktur Sampta Bhayangkara (Sabhara) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ahmad Subarkah, Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat, Kapolsek Setiabudi Komisaris Tri Yulianto. Selain itu, hadir pula petinggi di jajaran Direktorat Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Aksi unjuk rasa yang digelar Jumat (20/5/2016) kemarin beragenda mendesak KPK agar menjebloskan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait kasus suap reklamasi di teluk Jakarta. Lantaran tak direspon, aksi tersebut berakhir ricuh.
Pihak kepolisian masih menyelidiki temuan barang bukti berupa anak panah di lokasi kekisruhan. "Sedang lidik. Analisa ini untuk merumuskan siapa berbuat dan barang buktinya apa. Dan sampai saat ini tim masih bekerja," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono saat dikonfirmasi, Minggu (22/5/2016).
Dalam proses penyelidikan tersebut, Awi mengatakan pihaknya tengah menganalisa hasil rekaman kamera pengintai atau CCTV dan beberapa rekaman video lainnya. Hal itu untuk menemukan provokator dalam aksi yang berbuntut bentrokan dengan aparat.
"Masih kami analisa CCTV yang ada di KPK dan rekaman video milik kami serta rekaman video milik media," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
 - 
            
              Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
 - 
            
              Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
 - 
            
              Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
 - 
            
              Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?
 - 
            
              Gus Ipul Murka: Bansos Dipakai Bayar Utang dan Judi Online? Ini Sanksinya!
 - 
            
              Prabowo Tak Masalah Bayar Cicilan Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun: Saya Ambil Alih, Gak Perlu Ribut!