Suara.com - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump, ikut mengomentari kemenangan kubu Brexit dalam referendum Inggris. Menurut Trump, rakyat Inggris mengambil alih kendali negeri mereka dengan memutuskan keluar dari Uni Eropa.
Trump, yang genap berusia 70 tahun pada bulan ini, memberikan komentarnya saat meresmikan kembali sebuah lapangan golf miliknya di Turnberry, Skotlandia, Jumat (24/6/2016). Ia menyempatkan diri menjawab beberapa pertanyaan dari wartawan mengenai kemenangan Brexit.
"Mereka mengambil alih kendali negeri mereka. Itu adalah hal yang hebat," kata Trump.
"Rakyat amat marah, di seluruh dunia, mereka marah. Mereka marah soal perbatasan-perbatasan, mereka marah terhadap orang-orang yang masuk ke dalam negeri mereka dan menguasai. Tidak seorangpun tahu siapa mereka. Mereka marah terhadap banyak hal," sambung Trump.
Ketika ditanya, apakah yang dikatakannya adalah mengenai rakyat di Amerika Serikat atau Inggris, Trump menjawab, "Ada banyak tempat yang lain. Ini bukanlah yang terakhir".
Sejak referendum Inggris digelar, Trump memang sudah mengatakan bahwa dirinya amat mendukung Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.
Datang ke Skotlandia, Trump didampingi putrinya Ivanka dan putranya Eric. Dengan mengenakan topi putih bertulis slogan kampanyenya "Make America Great Again", Trump melangkah ke resor golfnya diiringi dua peniup "bagpipe", alat musik khas Skotlandia.
Sebelumnya, Trump pernah saling bertukar ejekan dengan Perdana Menteri David Cameron, yang menginginkan Inggris tetap di dalam Uni Eropa. Menurut Cameron, pandangan Trump soal ide kebijakan anti-imigrasi adalah gagasan yang salah dan memecah belah. (Reuters)
Berita Terkait
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Gara-gara Ini, Harga Mobil Jepang dan Korsel Naik 15 Persen
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
Profil Charlie Kirk, Anak Emas Donald Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato
-
Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO