Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan jika kondisi anggota polisi Brigadir Hanafi yang menjadi korban penyerangan suporter The Jakmania sudah mulai membaik. Brigadir Hanafi yang dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sudah bisa diajak komunikasi oleh tim medis.
"Hanafi ini yang bersangkutan sudah sadar dan membaik. Sudah dipanggil ada gerakan. Suruh ini itu sudah reflek. Komunikasi respon," kata Awi di Polda Metro Jaya, Minggu (26/6/2016).
Sebelumnya terjadi insiden kerusuhan suporter The Jakmania saat laga Torabika Soccer Championship 2016 antara Persija Jakarta dan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (24/6/2016) lalu. Akibat ulah keberingasan supoter The Jakmania, enam anggota polisi mengalami luka-luka.
Salah satu korban adalah Brigadir Hanafi mengalami luka di bagian kepala akibat benda tumpul. Anggota Brimob Polda Metro Jaya tersebut mengalami geger otak.
Polisi juga telah menangkap satu pelaku pengeroyokan anggota polisi berinisial J alias Oboi. Enam supoter The Jakmania lainnya juga telah ditangkap lantaran diduga telah menyebarkan ujaran kebencian (Hate Speech) di media sosial saat terjadinya insiden penyerangan tersebut. Polisi juga masih terus mengembangkan kasus ini.
Adapun ketujuh pelaku tersebut terancam dikenakan pasal berlapis, yaitu, Pasal 27, 28 KUHP Juncto Pasal 45 UU ITE dengan hukuman pidana penjara selama 6 tahun dan denda uang sebesar Rp1 miliar.
Berita Terkait
-
Bos Persija Desak Larangan Suporter Away Dicabut: Jakmania Harus Jadi Contoh
-
Sempat Viral! Persija Dihukum Komdis Gara-gara Jakmania Lempar Sepatu ke Pemain Malut United
-
Timnas Indonesia Cuma Pinjam JIS dari Persija, Jakmania Tak Usah Khawatir?
-
PSSI ke Jakmania: Semua Stadion di Indonesia Kandang Timnas
-
Erick Thohir Bujuk Jakmania Agar Relakan JIS Jadi Kandang Timnas, Dulu Ngotot Menolak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO