Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ribka Tjiptaning, menilai kasus vaksin palsu merupakan kelemahan pemerintah dalam pengawasan obat-obatan.
"Sekali lagi, ini adalah kelemahan Negara dalam mengawasi peredaran obat," kata Ribka, di komplek DPR RI, Jakarta, Senin (27/6/2016).
Ribka menilai, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Kementerian Kesehatan tidak maksimal menjalankan tanggungjawabnya.
"Ini adalah tanggung jawab Badan POM dan Kementerian Kesehatan sebagai penanggung jawab Kesehatan secara Nasional. Dari temuan BPK tahun 2014, Badan POM hanya mampu memeriksa 15 persen dari sarana yang ada," tutur Ribka.
Sementara itu, Ribka juga mengaku mendapat aduan dari masyarakat, ternyata bukan cuma vaksin yang dipalsukan melainkan juga obat-obatan lain.
"Dari laporan Masyarakat yang saya terima, diduga bukan hanya vaksin, tetapi juga banyak obat-obat-an yang dipalsukan," tutur Ribka.
Sebab itu, Ribka memberi beberapa catatan yang harus dijalankan oleh pemerintah, yang dia sebut sebagai desakan.
"Pertama, pimpinan Komisi-IX DPR RI segera mengadakan Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan dan Rapat Dengar Pendapat dengan Badan POM untuk menyelesaikan kasus ini, kedua, Kementerian Kesehatan segera mengumumkan Klinik dan Rumah Sakit yang telah mengedarkan vaksin palsu agar masyarakat mengetahuinya," kata Ribka.
"Ketiga, menindak klinik dan Rumah Sakit, Fasilitas Kesehatan, Apotik, Toko Obat yang telah terbukti mengedarkan vaksin palsu, keempat, Kementerian Kesehatan harus pro-aktif menyelenggarakan imunisasi kembali bagi mereka yang mendapat vaksin palsu," Ribka menambahkan.
Kemudian yang terkahir, Ribka mendorong agar Badan POM meningkatkan kinerjanya.
"Badan POM meningkatkan kinerjanya untuk mengawasi peredaran obat sesuai dengan tupoksinya," kata Ribka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik