Suara.com - Enam anak buah kapal (ABK) "tugboat" atau kapal tunda Charles masih menjalani pendalaman atau pemeriksaan terkait penyanderaan tujuh ABK (Anak Buah Kapal) yang diduga dilakukan kelompok bersenjata Filipina Abu Sayyaf.
"Berdasarkan hasil koordinasi terakhir dengan Lanal Balikpapan dan Polairud Polda Kaltim pada Minggu malam (26/6), keenam ABK (kru) kapal tunda Charles masih terus menjalani pendalaman," kata Public External Relation PT Rusianto Bersaudara Taufik Rahman, kepada wartawan di Samarinda, Senin.
"Pemeriksaan akhir itu sebenarnya sudah rampung, tetapi karena ada sedikit dinamika dan hal-hal lain, sehingga dilanjutkan hingga Senin siang," ujar Taufik.
Ia mengaku, belum bisa memastikan, kapan keenam ABK kapal tunda Charles tersebut akan dipulangkan ke Samarinda.
"Hari ini diputuskan apakah mereka bisa kembali ke Samarinda atau belum. Pihak Lanal Balikpapan dan Polair menjelaskan bahwa mereka tidak bermaksud menahan terlalu lama keenam ABK itu, karena keluarga mereka juga menunggu. Tetapi pendalaman itu dilakukan lebih pada pertimbangan dinamika yang sedang berjalan," jelasnya.
"Jika kemudian dipulangkan ke Samarinda pada posisi pendalaman belum matang atau selesai, maka dikhawatirkan mereka akan bolak-balik jadi lebih baik dimaksimalkan di Balikpapa dan jika selesai, bisa dipulangkan ke keluarga mereka di Samarinda," tutur Taufik Rahman.
Kondisi kesehatan keenam ABKk yang berhasil kembali setelah tujuh kru lainnya disandera kelompok Abu Sayyaf lanjut Taufik Rahman tetap stabil.
"Kondisi mental mereka stabil dan pada hari pertama mereka tiba, langsung diperiksa kesehatannya. Mereka juga diberi istirahat yang cukup dan sempat diinapkan di hotel. Hanya satu yang sempat mengalami sedikit tekanan tetapi saat ini sudah membaik," kata Taufik Rahman.
Terkait tujuh kru kapal tunda yang disandera itu, Taufik Rahman menyatakan, hal itu menjadi kewenangan pemerintah pusat.
"Terkait penyanderaan tersebut, sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat. Jadi, kami tidak lagi berkomunikasi dengan panyendera tetapi itu sudah ditangani 'crisis center'. Semua masih dalam pendalaman baik tuntutan para penyandera maupun posisi mereka," ujar Taufik Rahman.
Sementara, istri salah seorang kru kapal tunda Charles yang disandera, Dian Megawati Ahmad menyatakan, menyerahkan sepenuhnya kasus penyanderaan itu kepada pemerintah.
Pada Senin siang lanjut Dian Megawati, dia dan istri kru lainnya sempat dihubungi pihak Kementerian Luar Negeri.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada pemerintah, Tadi siang, sekitar pukul 12. 00 Wita, saya dan keluarga kru lainnya sempat dihubungi pihak Kementerian Luar Negeri. Mereka menyampaikan jika ingin menanyakan sesuatu, kami diminta menghubungi nomer yang diberikan dari Kementerian Luar Negeri," tutur Dian Megawati.
Tujuh kru kapal tunda Charles yang diduga disandera kelompok Abu Sayyaf yakni, Ferry Arifin (nahkoda), Ismail (Mualim I), Muhammad Mahbrur Dahri (KKM), Edi Suryono (Masinis II), Muhammad Nasir (Masinis III), Muhammad Sofyan (Oliman) serta Robin Piter (juru mudi).
Sementara itu, enam kru yang berhasil kembali bersama tugboat Charles yakni, Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (juru mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (juru mudi), Rudi Kurniawan (juru mudi) dan Agung E Saputra (juru masak).
Informasi penyanderaan tersebut pertama kali disampaikan Dian Megawati Ahmad, istri salah satu kru tugboat Charles pada Rabu (22/6).
"Suami saya menghubungi menggunakan nomor telepon penyandera dan mengatan dia tengah disandera kelompok Abu Sayyaf. Dia mengatakan disandera bersama enam kru tugboat lainnya dan saya diminta menghubungi pihak perusahaan dan kepolisian," ujar Dian Megawati. [Antara]
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Pengendara Lawan Arah Pukul Pegawai Zaskia Mecca, Teriak 'Saya Anggota' Lalu Kabur
-
Syarat IPK untuk PAPK TNI: Ini Ketentuannya untuk Berbagai Jurusan
-
Warga Ogah Beri Jalan ke Strobo Pejabat, Pengamat: Akibat Penyalahgunaan dan Rasa Ketidakadilan
-
Gara-gara Foto Bareng Siswi, Pelajar SMK Dikeroyok Senior hingga Rahang Patah
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa