Presiden Joko Widodo di atas kapal perang KRI Imam Bonjol 383 saat meninjau perairan Natuna [Biro Pers]
Baca 10 detik
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan, Komisi I mendukung rencana TNI untuk membangun pangkalan militer di perairan Natuna.
Menurut Hanafi, pembangunan pangkalan militer ini penting untuk menjaga kedaulatan negara dan bisa maksimal dalam memanfaatkan kekayaan yang ada di kawasan tersebut.
"Secara militer pemerintah kita punya rencana memperkuat kedaulatan kegiatan ekonomi di ZEE, harus dikejar juga karena kita punya hak berdaulat memanfaatkan kekayaan alam di sana," kata Hanafi di DPR,Selasa (28/f/2016).
Selain membangun pangkalan militer, Hanafi mengatakan, pemerintah juga perlu menjalin komunikasi dengan negara tetangga. Supaya, pendirian pangkalan militer ini tidak dianggap sebagai ancaman bagi negara lain.
"Komunikasi dengan negara Asean perlu dilakukan agar tidak dianggap sebagai sebuah bentuk militerisasi yang mengancam negara tetangga," kata dia.
Apalagi, tambah Politikus PAN ini, hubungan luar negeri dengan negara tetangga juga mesti dibangun. Jangan sampai, tambahnya, hubungan baik yang sudah ada malah mengganggu kebijakan luar negeri negara lain.
"Jadi semangatnya meredakan ketegangan," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO