Suara.com - Situasi di tengah aksi penembakan dan bom bunuh diri di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki, diungkapkan oleh seorang warga negara Singapura yang kebetulan berada di lokasi saat peristiwa terjadi pada Selasa (28/6/2016). Seperti diketahui, tiga orang melepaskan tembakan ke arah pengunjung bandara lalu meledakkan diri mereka sehingga menewaskan 36 orang dan melukai 150 lainnya.
Si warga negara Singapura, Gullnaz Baig, (31), baru saja mendarat di Bandara Ataturk, usai melakukan perjalanan dengan pesawat dari London, Inggris, saat serangan bom bunuh diri terjadi.
Perempuan itu tidak melihat ledakan yang terjadi di bandara, namun pesawatnya tertahan untuk beberapa waktu setelah mendarat.
"Beberapa orang yang mendarat lebih dahulu dibandingkan kami mengatakan bahwa mereka mendengar ledakan. Serangan terjadi dekat dengan gerbang utama di terminan internasional bandara. Kami tertahan di sini sejak serangan tersebut terjadi," kata Gullnaz kepada AsiaOne lewat aplikasi WhatsApp.
Mahasiswa program doktoral di London School of Economics itu sedang dalam perjalanan pulang menuju Singapura untuk liburan musim panas, sekaligus menyambut Hari Raya Lebaran.
Gullnaz mengatakan, para petugas keamanan telah menutup tempat terjadinya serangan dan membersihkannya saat ini. Namun, dirinya mengaku masih bisa mencium aroma bubuk mesiu.
"Terjadi kekacauan, bandara masih di bawah kewaspadaan tinggi, banyak petugas keamanan di mana-mana," kata Gullnaz.
Gullnaz mengatakan, petugas keamanan masih mengepung lokasi sampai pagi ini dan mereka masih memburu beberapa orang.
Selain itu, Gullnaz juga memuji kesigapan para staf bandara dalam mengatasi keadaan. Namun, dirinya menyayangkan kurangnya komunikasi maupun petunjuk dari pihak bandara, atau paling tidak bantuan air minum kepada para penumpang yang terjebak di bandara.
Kendati demikian, Gullnaz bersyukur karena di tengah kekacauan, para penumpang saling memberikan perhatian dan dukungan satu sama lain. Pihak Kementerian Luar Negeri Singapura juga sudah meneleponnya untuk memberikannya dukungan moril. (Asia One)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah