Suara.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berjanji akan menghukum para pelaku dalam peristiwa ledakan di Istanbul pada Minggu (13/11) yang menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya.
Euronews melaporkan bahwa Presiden Erdogan menyebut ledakan di Istiklal Avenue pada akhir pekan sebagai suatu “serangan berbahaya”, dan ia menegaskan bahwa para pelaku yang terlibat akan dihukum.
Pemimpin Turki itu belum mengungkap siapa yang berada di balik serangan itu tetapi menambahkan bahwa ia mengendus “aroma teror”. Menurutnya, pihak kepolisian dan kantor gubernur masih melakukan penyelidikan, termasuk meninjau rekaman di sekitar lokasi kejadian.
Wakil Presiden Fuat Oktay sebelumnya mengonifrmasi bahwa enam orang meninggal dunia dalam ledakan tersebut. Sementara itu, 81 warga lainnya terluka, dan dua di antaranya berada dalam kondisi serius.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan banyak orang tergeletak di tengah reruntuhan. Video menunjukkan kedatangan ambulans dan polisi di tempat kejadian. Satu video menunjukkan ledakan dan kobaran api disertai dengan dentuman keras.
Jalan raya yang dipenuhi toko dan restoran ini merupakan jalan ramai yang cukup populer di kalangan turis dan penduduk lokal.
"Upaya untuk mengalahkan Turki dan rakyat Turki melalui terorisme akan gagal hari ini seperti yang mereka lakukan kemarin dan akan gagal lagi besok," sebut Erdogan dalam konferensi pers.
Beberapa negara telah menyampaikan ucapan belasungkawa atas tragedi tersebut. Salah satunya adalah Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, yang mengatakan dirinya “terkejut dan berduka karena berita tentang serangan keji itu”.
Badan pengawas media di Turki memberlakukan pembatasan sementara pada pelaporan ledakan hari Minggu, di mana mereka melarang penggunaan video dan foto close-up ledakan serta kondisi setelahnya. Kebijakan serupa pernah diberlakukan di masa lampau usai terjadinya peristiwa serangan dan kecelakaan.
Berita Terkait
-
Jumlah Korban Ledakan di Istanbul Bertambah, Enam Orang Tewas dan 53 Orang Terluka
-
Empat Orang Tewas dan 38 Orang Lainnya Terluka Akibat Ledakan di Istanbul
-
Menhan Israel: Kerja Sama Pertahanan dengan Turki akan Diperkuat
-
41 Orang Pekerja Tewas dalam Insiden Ledakan Tambang Batu Bara di Turki
-
Coast Guard Yunani Tembaki Kapal Kargo Turki yang "Mencurigakan" di Laut Aegea
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas
-
Habiburokhman: Polisi Harus Usut Soal Hasutan Aksi Rusuh Pakai Bahan Peledak 10 Desember
-
Gerindra Soal Wacana Pemecatan Bupati Aceh Selatan: Kita Serah ke DPRD