Suara.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan membeberkan faktor utama penyebab kemacetan di jalan tol. Menurutnya, pembayaran tol yang tidak menggunakan sistem elektronik menjadi faktor utama munculnya kemacetan di jalan Tol.
"Kalau nanti pas arus balik, pintu masuk Brebes pasti tidak macet. Karena kalau macet itu akibat dari penggunaan gerbang atau pintu tol yang bayar masih pakai tunai," kata Jonan saat lantau mudik lebaran di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/7/2016).
Menurut Mantan Direktur Utama PT.Kereta Api Indonesia tersebut dirinya tidak mengetahui kenapa gerbang tol masih menerapkan pembayaran sistem tunai. Padahal, kata dia, kereta api saja sudah menggunakan sistem elektronik, dan hasilnya sudah bagus.
Untuk diketahui, kemacetan panjang sempat terjadi di tol Brebes Timur Exit (Brexit) pada saat arus mudik kemarin. Kemacetan yang mencapai 20 kilometer tersebut diduga karena gerbang tol keluar Brebes tersebut masuk dalam kategori yang kecil dan juga karena sistem lembayarannya masih tunai. Padahal, kendaraan yang melewatinya begitu banyak.
Parahnyanya lagi, dalam kondisi mengular sepangang puluhan kilometer tersebut, rest area dan tempat pengisian bahan bakar minyak sangat minim jumlahnya. Al hasil, ada yang mengalami dehidrasi berat dan bahkan diberitakan hingga sekarang sudah belasan pemudik yang meninggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO