Suara.com - Salah satu sosok yang menarik perhatian media maupun peminat olahraga umumnya di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, beberapa waktu lalu, adalah atlet anggar Ibtihaj Muhammad. Ya, pasalnya dia adalah atlet Amerika Serikat (AS) pertama yang berhijab dan ikut Olimpiade.
Dalam kiprahnya di Rio lalu, perempuan Muslim asal New Jersey ini memang masih harus gagal menorehkan prestasi di nomor perseorangan. Namun, saat tampil di nomor saber beregu, Ibtihaj dan rekan-rekannya nyatanya sukses meraih medali perunggu.
Ibtihaj sendiri bahkan sempat membuat ketar-ketir Rusia, tim yang akhirnya meraih emas, ketika di semifinal sempat memberi poin keunggulan bagi tim AS. Meski tim AS kemudian hanya bisa berebut tempat ketiga dan mengalahkan Italia, salah satu kekuatan anggar dunia lainnya, prestasi itu jelas sudah cukup bagus. Rusia sendiri akhirnya meraih emas di nomor ini setelah mengalahkan Ukraina di final.
Lagi-lagi, hal yang menarik dari Ibtihaj memang bukan sekadar kiprahnya di olahraga anggar. Namun lebih dari itu, yakni kenyataan bahwa dia adalah salah satu wakil Muslim Amerika di dunia olahraga. Lebih jauh lagi, sebagaimana antara lain dilansir Chicago Tribune awal bulan ini, Ibtihaj telah melontarkan pernyataan tegasnya terhadap Donald Trump, sosok Calon Presiden AS yang selama ini identik dengan pernyataan kontroversial soal kaum imigran dan Muslim.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN beberapa waktu lalu, Ibtihaj secara tegas mengkritik pandangan, juga sikap dan rencana Trump di bidang imigrasi terhadap umat Muslim.
"Saya kira kata-katanya sangat berbahaya," ungkap perempuan kelahiran Maplewood (New Jersey), 4 Desember 1985 itu. "Ketika komentar semacam ini diungkapkan, tak ada yang berpikir bagaimana (kata-kata) itu sesunguhnya berdampak pada orang lain," sambungnya, merujuk pada salah satu komentar kontroversial Trump saat itu.
"Saya adalah (berdarah) Afrika-Amerika. Saya tidak punya rumah lainnya untuk dituju. Keluarga saya dilahirkan di sini (AS). Saya dilahirkan di sini. Saya tumbuh di New Jersey, semua keluarga saya dari New Jersey. Ini seperti, yah, ke mana lagi kami (akan) pergi?" tambah perempuan bertinggi badan 170 cm itu.
"Saya berharap bahwa dengan upayaku mewakili negara kami dengan baik sebagai seorang atlet, itu akan mengubah retorika seputar bagaimana orang berpikir dan memandang komunitas Muslim," ungkap Ibtihaj pula.
Lulusan Duke University, Carolina Utara, itu sendiri mengaku bahwa keikutsertaannya di Rio, sedikit banyaknya akan memberi pengaruh terhadap pandangan orang mengenai perempuan Muslim pada umumnya maupun Muslim Amerika khususnya.
"Saya bersemangat untuk menentang stereotip dan miskonsepsi yang dimiliki banyak orang tentang perempuan Muslim," komentarnya pula kepada BBC. "Saya ingin menunjukkan pada orang banyak bahwa kami tak hanya bisa berada di tim Olimpiade negara lain, melainkan juga di tim Amerika Serikat yang merupakan tim terkuat di dunia," tegasnya.
Ibtihaj pun telah bertekad untuk meneruskan kiprahnya, sekaligus terus menyampaikan pandangan-pandangan yang diharapkan bisa mengubah miskonsepsi banyak orang tersebut.
"Sebagai sebuah komunitas global (perempuan Muslim), kita harus bekerja lebih keras untuk mengubah situasi saat ini. Ini adalah sesuatu (situasi) yang tidak sehat," tegasnya.
Hari itu, saat pengalungan medali nomor saber beregu putri di Rio, para atlet AS pun tampil berwarna-warni di atas podium. Ada yang berambut warna merah muda, ada yang ungu berpadu pirang, plus Ibtihaj yang mengenakan hijab.
"Ini adalah olahraga. Tak peduli apa warna rambutmu, apa agamamu. Intinya adalah ke luar sana (ke arena) dan menjadi atlet terbaik yang bisa kamu lakukan," ungkap salah satu rekan Ibtihaj, Dagmara Wozniak yang keturunan Polandia.
"Kami adalah gambaran terbaik tentang apa itu Amerika: sebuah (negeri) gabungan dari begitu banyak budaya, ras berbeda, dan segala hal lainnya," tandasnya. [Reuters/CT]
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Antisipasi Angin Kencang, Pramono Instruksikan Pangkas Pohon Tua di Jakarta
-
Jenguk Siswa dan Guru Korban Insiden Mobil SPPG, Prabowo: Cepat Sembuh Ya
-
LAZ Al Azhar dan Jaringan Sekolah YPI Gerak Cepat Pulihkan Sumatera Pasca Bencana
-
Masuk Dakwaan, 80 Konten Instagram Ini Jadi Senjata Jaksa Jerat Aktivis Delpedro Marhaen Cs
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG
-
58 Layanan Masyarakat Diusulkan Dicoret dari Keterlibatan Polri, Ada Pembuatan SIM Hingga SKCK
-
Anggota DPR Dorong Satgas Pascabencana Sumatera Bekerja Cepat: Jangan Sekadar Rapat!
-
Jakarta Kebakaran Lagi, 10 Warung di Kalideres Ludes Terbakar
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim