Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie mengemukakan, tidak mungkin Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)akan "mengorbankan" Agus Harimurti untuk kompetisi tanpa perhitungan yang matang.
"SBY ahli strategi. Itu diakui oleh banyak pihak termasuk dari TNI," ," kata Marzuki Alie di Jakarta, Jumat (23/9/2016), dalam analisis terkait majunya Agus Harimurti dalam rivalitas pilkada DKI Jakarta.
Menurut Marzuki, pendapat bahwa SBY ahli strategi itu banyak juga didengarnya dari senior-senior SBY atau yang satu angkatan.
Walau Marzuki mengaku dirinya saat ini tidak di politik praktis lagi, namun punya pandangan atas majunya Agus Harimurti Yudhoyono.
"Beliau (SBY) selalu mempergunakan survei yang kredibel untuk memutuskan sesuatu yang terkait dengan isu publik," kata mantan Sekjen Partai Demokrat itu.
Hasil survei jelas, menurut Marzuki, elektabilitas Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok semakin menurun. Tren menurun ini berbahaya dan kalau tidak ada sesuatu yang luar biasa tidak mungkin bisa di"rebound".
"Ditambah lagi organisasi anti Ahok semakin berkembang, sudah sangat massif dari kampung ke kampung. Itu semua pasti dalam pantauan SBY," katanya.
Marzuki juga mengemukakan, belum ada calon lawan Ahok yang secara signifikan bisa menjadi musuh seimbang bagi Ahok. Semuanya ada masalah, ada kampanye yang dominan soal SARA. "Itu tidak disukai publik, walau sah saja karena sifatnya dakwah dan juga ada persoalan hukum yang tidak 'clear'," katanya.
Artinya, kata Marzuki, ada peluang dan momentum yang bisa dimanfaatkan SBY untuk memenuhi niatnya melanjutkan kekuasaan kepada putranya yang memang sudah disiapkan.
"Yang jelas, Agus tidak banyak peluang berkarir di TNI karena tidak ada dalam lingkaran kekuasaan lagi," kata mantan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) ini.
Menurut Marzuki, SBY merupakan ahli dalam pencitraan yang dicontoh dengan baik oleh Jokowi mulai pilkada sampai pilpres. "Saya ingat kalimat SBY: politik itu citra," kata Marzuki.
Marzuki mengatakan, ada referensi dalam pilkada DKI. Pertama, di DKI belum ada pejabat atau partai yang menang dua kali di era demokrasi.
"Pemilih di Jakarta sangat 'cair' dan mudah berpindah. Begitu tidak puas langsung pindah," katanya.
Sedangkan bakal cagub Silviana Murni yang berpasangan dengan bakal cagub Agus Harimurti juga bukan sembarang orang. Silvi punya "track record" yang mumpuni sebagai birokrat, berpendidikan tinggi dan berpengalaman yang bisa mendukung Agus untuk cepat menguasai masalah DKI.
"Citra Bu Silvy bisa menarik kaum muda perempuan profesional dan terdidik," katanya.
Referensi kedua, kata Marzuki, saat pilpres 2004. Elektabilitas SBY masih di bawah 10 persen, sedangkan Megawati Soekarnoputri sudah hampir 40 persen.
"Namun tren Bu Mega yang menurun, dimanfaatkan SBY untuk maju dan berkompetisi," katanya.
Dia memprediksi, dalam pilkada DKI Jakarta 2017 ada tiga pasangan calon. Agus-Silvi akan masuk putaran kedua.
"Di situlah pertempuran 'head to head' Agus dan Ahok. Agus menang," katanya.
Kemenangan Agus tak lepas dari figur SBY yang punya keahlian untuk mengkapitalisasi semua kelemahan lawan dan kekuatan dirinya. "Beliau masih punya kekuatan yang tidak terlihat, juga dekat dengan kelompok etnis dan konglomerat. Artinya mereka tidak 'all out' mendukung Ahok, pasti merasa tidak enak hati," katanya.
Kalau Ahok tidak mengubah strategi, maka akan tergusur. "Agus menang dan disiapkan akan 'running' di 2019. Capres termuda, mengikuti jejak Obama, seperti yang dirintis Anas Urbaningrum tapi kurang mendapat dukungan yang kuat sehingga tergusur," katanya.
Alternatif terburuk jika kalah di pilkada DKI, Agus akan memimpin Partai Demokrat, "Itu semua sudah dihitung oleh SBY," kata Marzuki.
Dia mengatakan, tidak ada yang kalah dalam perhitungan SBY. "Orang hebat karena punya 1001 alternatif," katanya.
"Tidak mungkin SBY akan 'mengorbankan' anaknya untuk kompetisi tanpa perhitungan yang matang," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta