Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengaku sudah merancang strategi khusus meningkatkan elektabilitas Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, sehingga tak khawatir dengan isu penurunan elektabilitas bakal calon Gubernur DKI Jakarta petahana itu.
"Saudara Ahok sudah mulai membiasakan untuk bisa bicara lebih halus. Akan lebih kondusif suasananya. Komunikasinya makin baik," katanya dalam rilis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut Novanto menjelaskan bahwa Partai Golkar dan pendukung lainnya telah menyiapkan strategi khusus untuk menaikkan eletabilitas Ahok yang diisukan mulai menurun.
Namun, ia enggan mengungkapkan strategi apa saja yang akan digunakan agar tidak bocor ke pihak lawan.
Hanya saja, kata dia, salah satunya adalah dengan memperbaiki gaya komunikasi Ahok yang selama ini kerap mengeluarkan kata-kata kasar.
Ia menilai, gaya komunikasi Ahok yang kurang santun menjadi salah satu faktor menurunnya elektabilitas Ahok.
Novanto menambahkan, elektabilitas Ahok juga turun karena saat ini sudah muncul dua pasangan pesaingnya, yakni pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sehingga secara otomatis suara warga DKI terpecah.
Kendati demikian, ia tetap meyakini Ahok yang berpasangan dengan Djarot tetap bisa memenangkan kontestasi.
Apalagi berdasarkan hasil survei, elektabilitas Ahok-Djarot masih tetap teratas.
"Menurunnya tentu tidak terlalu signifikan, masih punya kesempatan," katanya.
Novanto yakin elektabilitas Ahok akan naik setelah kampanye dimulai, karena Ahok disebut punya modal cukup dengan hasil kerja nyatanya selama menjadi gubernur.
"Masih punya kesempatan untuk naik (elektabilitasnya). Ada perubahan-perubahan kerja nyata demi keberlanjutan ke depan selama jadi gubernur," katanya.
Tetap Solid Terkait pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad, yang menyebut partai berlambang beringin akan rapat membahas sikap apakah tetap mendukung Ahok di Pilkada DKI atau tidak, Juru Bicara Partai Golkar, Nurul Arifin membantah.
"Tidak ada. Rapat saja tidak ada, bagaimana pembahasan (untuk menarik dukungan)," kata Nurul.
Kepada wartawan Setya Novanto kemudian mengklarifikasi bahwa tidak pernah ada rapat apapun yang membahas evaluasi dukungan kepada Ahok, seperti yang dilontarkan oleh Fadel Muhammad.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!
-
Prabowo Bicara Budaya 'Kuyu-kuyu' Pemimpin, Minta Masyarakat Hormati Jokowi: Jangan Dihujat!
-
Puan Blak-blakan Soal Aturan Masuk DPR: 'Kayak ke Rumah Kalian, Tok Tok Tok.. Assalamualaikum'