Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PNBU Said Aqil Siroj kembali mengimbau warga nahdliyin untuk tidak ikut-ikutan demonstrasi pada 2 Desember. Warga sebaiknya tetap beraktivitas seperti biasa.
“Warga NU tidak usah ikut demo, kerja saja. Hari itu kan hari kerja jadi nggak usah ikut demo,” kata Said Aqil usai silaturahmi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).
Bagi Said Aqil demonstrasi tersebut sudah tidak relevan karena tuntutan mereka sudah diproses di Bareskrim Polri, bahkan sekarang berkas acara pemeriksaan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung. Demonstrasi tersebut mengangkat isu penegakan hukum terhadap Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Toh tuntutannya saat ini sedang diproses. Jadi jangan berdemo, resikonya besar, buang waktu, buang tenaga dan uang. Lebih baik jalankan aktivitas seperti biasa, misalnya yang dengan bekerja. Itu kan hari kerja,” katanya.
Namun, Said Aqil tak melarang jika tetap ada warga nahdliyin yang ikut-ikutan demonstrasi. Said Aqil hanya berharap kepada mereka untuk aksi secara damai dan santun.
"Barang siapa mengajak kebaikan harus dengan cara yang baik. nggak bisa mengajak kebaikan dengan cara yang kasar," ujarnya.
Demonstrasi tersebut digalang oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI. Meski pakai istilah MUI, MUI menegaskan tak mempunyai sangkut pautnya dengan rencana aksi tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Solahudin Ayubi melarang ormas yang akan demonstrasi memakai atribut MUI.
Solahudin berharap umat jangan ikut-ikutan demonstrasi, lebih baik aspirasi disampaikan lewat musyawarah dengan pengambil kebijakan.
Berita Terkait
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Kehadiran Gus Ipul dan Pj Ketum PBNU di Lokasi Bencana Aceh Tuai Sorotan Warga NU
-
Bukan Zionisme, Isu Tambang Disebut Jadi Akar Konflik Internal PBNU
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra