Suara.com - Donald Trump tampaknya belum tahu bagaimana memimpin sebuah negara adikuasa. Itulah kesimpulan dari surat kabar Global Times China, media pemerintah dalam pada serangan media sosial terbaru terhadap presiden terpilih.
"Trump tidak berperilaku sebagai presiden yang akan menjadi tuan Gedung Putih dalam satu bulan. Dia tidak memiliki rasa bagaimana memimpin sebuah negara adikuasa," tulis surat kabar yang dikendalikan Partai Komunis dalam editorialnya.
Artikel datang setelah presiden AS terpilih menggunakan Twitter, yang telah diblokir Cina sejak 2009, untuk mencaci pemimpin ekonomi terbesar kedua di dunia.
"Cina mencuri drone penelitian Angkatan Laut Amerika Serikat di perairan internasional," cuitan Trump.
Trump tweeted Sabtu lalu setelah muncul informasi, dimana angkatan laut Cina telah menyita sebuah pesawat tak berawak angkatan laut AS yang memiliki izin beroperasi di Laut Cina Selatan.
Pada hari Jumat, Presiden Obama memperingatkan Trump kemungkinan membawa hubungan dengan Cina tergelincir ke "mode penuh konflik". Orang-orang di Cina tidak yakin apakah serangan miliarder pada Beijing adalah bagian dari upaya mengobarkan perang psikologis.
"Tapi kalau dia memperlakukan Cina setelah menjabat dengan cara yang sama seperti di tweet-nya, Cina tidak akan menahan diri. Pemerintah Cina sepenuhnya siap untuk garis keras Trump," surat kabar tersebut memperingatkan.
"Saya tidak tahu apakah dia bermain kartu psikologis dengan Cina atau sebenarnya hanya tidak profesional ... Cina harus mengajarinya beberapa pelajaran sehingga ia bisa belajar untuk menghormati Cina setelah ia dilantik," tegas editor surat kabar tersebut, Hu Xijin dalam sebuah video online yang telah silihat ratusan ribu kali.
Sebuah komentar di halaman depan edisi luar negeri dari corong resmi partai komunis, Harian Rakyat, juga menyarankan Beijing tidak gentar dengan provokasi Trump.
Baca Juga: Alfamart Jawab Isu Pengumpulan Donasi untuk Ahok
"Sulit untuk memahami psikologi sejati. Tapi China tidak harus menghabiskan banyak usaha mencoba menebak apa yang dia pikirkan. Kami hanya harus berdiri teguh, mengendalikan situasi dan menanganinya dengan tenang," tulis Hua Yiwen. [The Guardian]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan