Suara.com - Rencana Jorge Lorenzo untuk pindah ke Ducati rupanya bukanlah sesuatu yang baru dipikirkannya pada tahun ini. Agenda itu sejatinya telah dia pikirkan sejak tahun lalu.
Fakta ini terungkap lewat pengakuan mantan pebalap MotoGP dan juga juara dunia Superbike 2010 dan 2012, Massimiliano "Max" Biaggi. Lorenzo dan Biaggi dikenal berkawan sejak lama.
Biaggi menilai, keputusan sahabatnya hijrah ke Ducati setelah sembilan musim bersama Yamaha merupakan keputusan yang tepat. Terlebih, pihak Ducati telah berjanji akan memberikan segala upaya untuk membuat Lorenzo menang.
"Kami telah membicarakan masalah perpindahan itu sejak tahun lalu," kata mantan pebalap yang dijuluki 'Kaisar Roma' ini. "Dalam situasi itu, dia mengambil keputusan yang tepat."
"Ducati sudah mengatakan mereka tidak punya alasan untuk pebalap sekelas Jorge. Itu artinya, Ducati akan memberikan segalanya untuk Jorge. Mereka akan membuat motor yang konsisten untuk jadi juara," lanjut Biaggi.
Seperti diketahui, pada pertengahan April lalu, Lorenzo mengumumkan keputusan mencari tantangan baru di Ducati. Dia menandatangani kontrak selama dua musim dengan pabrikan motor terkemuka asal Italia itu.
Pada balapan MotoGP 2016, Lorenzo menduduki peringkat tiga klasemen akhir dengan 233 poin, di bawah Marc Marquez dan Valentino Rossi; empat kali juara, enam kali naik podium. (Speedweek)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO